Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk memperbaiki akses jalan utama di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. Dinas PU Makassar akan membangun jalan yang selama ini kerap becek hingga memicu antrean panjang truk sampah.
“Tahun ini kita sudah alokasikan anggarannya Rp 9 miliar untuk pembangunan jalan betonisasi di akses jalan TPA ini ke atas,” kata Kepala Dinas PU Makassar Zuhaelsi Zubir kepada infoSulsel, Rabu (25/6/2025).
Zuhaelsi mengatakan akses jalan yang dibangun berupa beton dengan panjang 200 meter dan lebar 6 meter. Akses jalan dibuat lebar agar bisa dilalui dua truk ketika berpapasan.
“Sekarang sudah berjalan proses perencanaan yaitu proses penyelidikan tanah sudah berjalan, pihak konsultan sudah turun ke lokasi TPA,” ungkapnya.
Dia mengakui akses jalan TPA Antang sudah rusak parah. Pihaknya sedianya sudah menganggarkan anggaran perbaikan pada tahun lalu namun batal direalisasikan.
“Tahun lalu kami anggarkan cuman karena melihat kondisi waktu yang tidak memungkinkan, juga sudah dilakukan proses tender dan gagal jadi kami ulang tahun ini. Mudah-mudahan semuanya lancar proses pengadaannya,” ucap Zuhaelsi.
Sembari menunggu pembangunan jalan, Dinas PU Makassar juga menurunkan alat berat untuk membantu aktivitas bongkar muat. Pihaknya juga membantu mobilisasi material pasir dan batu (sirtu) untuk menutup jalan becek.
“Penanganan sementara yang kami lakukan itu nah, itu kita membantu itu alat berat ekskavator ada 2 unit terus kemudian sirtu untuk menghampar di jalan yang becek ini supaya tidak terlalu licin truknya naik ke atas,” imbuhnya.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar mengungkap penyebab antrean truk sampah di TPA Antang, Kecamatan Manggala, dipicu akses jalan yang licin setelah hujan. Pihaknya juga melaporkan ada kendaraan operasional atau armada yang rusak atau sudah tua.
“Jadi untuk solusi jalan becek mungkin kita berharap ada koordinasi dengan teman-teman Dinas PU begitupun juga untuk mobil-mobil yang antre kita akan lakukan pengaturan,” tutur Kepala DLH Kota Makassar Helmy Budiman kepada wartawan.
