RSUD Batara Guru Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel), langsung memberikan sanksi terhadap oknum dokter spesialis bedah mulut inisial JHS yang dipolisikan usai diduga melakukan pelecehan kepada pasien usia 17 tahun. JHS kini dinonaktifkan selama satu bulan.
“Sanksi nonaktif selama 1 bulan, segala hak-hak dihentikan selama 1 bulan dan buat pernyataan tidak mengulangi hal yang sama,” ucap Direktur RSUD Batara Guru, Daud Mustakim kepada infoSulsel, Rabu (25/6/2025).
Daud mengatakan saat ini oknum dokter tersebut tengah berada di Polres Luwu untuk menjalani pemeriksaan. Dia menyebut dokter JHS berstatus aparatur sipil negara (ASN).
“Oknum tersebut sementara di Polres (Luwu), dia dokter tetap mi, ASN,” kata Daud.
Daud menjelaskan, laporan terkait dugaan pelecehan yang dilakukan JHS merupakan kedua kalinya. Sehingga, dia menyebut tak segan memberikan sanksi tegas atas kejadian tersebut.
“Kejadian kedua kalinya yang terlapor ke kami,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, JHS dilaporkan ke polisi usai diduga melecehkan pasien wanita yang masih berusia 17 tahun di ruang rawat inap RSUD Batara Guru. Korban diduga dilecehkan setelah melakukan operasi gigi.
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jody Dharma mengatakan dugaan pelecehan tersebut terjadi di RSUD Batara Guru, Sabtu (21/6) sekitar pukul 06.45 Wita. Kejadian bermula ketika sang dokter mendatangi korban di ruang rawat inap setelah menjalani operasi.
“Pagi itu, terlapor bersama seorang perawat datang memeriksa kondisi korban dan menyampaikan bahwa korban sudah dapat pulang hari itu. Setelah itu, terlapor dan perawat keluar dari ruang rawat,” ujar Jody kepada infoSulsel, Rabu (25/6/2025).
Beberapa saat kemudian, dokter JHS kembali mendatangi pasien tersebut di ruangannya. Jody menjelaskan, saat itulah dokter tersebut diduga melancarkan aksinya dengan mengajak korban berkenalan dan merayunya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Beberapa menit kemudian, terlapor kembali masuk ke ruangan tempat korban berada sendiri karena ibunya telah pulang ke rumah. Di dalam ruangan, terlapor mendekati korban dan menyatakan ingin lebih mengenal korban,” ungkapnya.