10 Rumah di Desa Pancana Barru Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Posted on

Angin puting beliung menerjang 2 dusun di Kabupaten , Sulawesi Selatan (Sulsel). Sebanyak 10 rumah mengalami kerusakan imbas bencana alam tersebut.

Angin puting beliung menerjang dusun Pancana dan Cenrapole, Desa Pancana, Kecamatan Tanete Rilau pada Sabtu (13/12/2025) sekitar pukul 09.30 Wita. Insiden itu terjadi di tengah hujan deras.

“Terjadi hujan deras yang diikuti oleh angin yang kemudian dikenal sebagai puting beliung di Desa Pancana. Ada dua area terdampak Dusun Pancana, 5 rumah dan di Dusun Cenrapole ada 5 juga rumah warga yang rusak,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Barru, Umar Sinampe kepada infoSulsel, Minggu (14/12/2025).

Umar menjelaskan, setiap tahun angin puting beliung menerpa desa Pancana. Angin kencang yang terjadi kerap dimulai dari arah laut lalu menerjang ke rumah warga.

“Keras memang dan kelihatannya karena itu berulang beberapa tahun terakhir yang saya perhatikan memang lintasannya itu begitu. Dari barat itu arah laut itu lintasannya sampai ke permukiman,” jelasnya.

Dia mengatakan, rumah warga yang terdampak rata-rata mengalami kerusakan pada bagian atap. Situasi itu mengakibatkan sejumlah barang yang ada di dalam rumah warga basah diguyur hujan.

“Rata-rata kerusakannya pada atap. Pengamatan sementara rumah termasuk rusak ringan rata-rata sampai sedang,” papar Umar.

Warga yang terdampak saat ini tetap tinggal di rumahnya masing-masing. Rumah mereka yang mengalami kerusakan langsung dipasang terpal darurat agar bisa kembali layak dihuni.

“Pada saat kejadian dipasangi langsung terpal supaya tidak kehujanan. Kebetulan BPBD masih ada terpal tersedia di gudang kami, jadi langsung dipasangi. Jadi kondisinya masih layak huni,” ujarnya.

Saat ini, Pemkab Barru fokus membantu warga yang rumahnya terdampak angin puting beliung. Untuk sementara Pemkab menyalurkan bantuan kebutuhan dasar yang mendesak.

“Hari ini kami turun membawa kebutuhan logistik dasar mendesak. Misalnya ada mie instan, ada beras, ada telur, selimut dan lain-lain yang dibutuhkan,” katanya.

Pemkab mengaku kesulitan memberikan bantuan perbaikan rumah permanen. Pemkab menggandeng Baznas untuk turun membantu warga terdampak.

“Jadi kemarin itu karena ada banyak yang kelihatannya ekonominya kurang mampu, dan butuh bantuan lebih cepat. Nah yang bisa lebih cepat itu biasanya cuma Baznas atau CSR perusahaan,” pungkasnya.