Polisi menyelidiki penyebab tawuran di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengakibatkan satu orang tewas dan 7 rumah terbakar. Aparat kesulitan melakukan penyelidikan karena kerap mendapat perlawanan saat hendak melakukan pengamanan.
“Untuk penyebabnya masih dalami sampai sekarang. Kita belum bisa mengambil kesimpulan apa penyebabnya. Kita masih melakukan penyelidikan, anggota sudah turun semua,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Devi Sujana kepada wartawan, Selasa (18/11/2025).
Devi belum memastikan penyebab tawuran yang mengakibatkan seorang warga meninggal dunia. Setelah tawuran maut tersebut, perang kelompok kembali pecah hingga mengakibatkan 7 rumah terbakar.
“Pada saat tawuran sempat dilerai sama anggota berseragam, kemudian anggota yang berpakaian sipil. Sementara untuk penyebab kebakaran masih kita dalami,” tuturnya.
“(Penyebab warga tewas saat tawuran) Itu masih kita lakukan juga penyebabnya. Kita masih mengumpulkan bukti, berkoordinasi dengan rumah sakit juga kira-kira penyebabnya apa,” tambah Devi.
Dia berdalih aparat kepolisian sudah kerap disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi tawuran. Namun petugas sering mendapat perlawanan ketika hendak membubarkan massa.
“Polisi selalu hadir mencegah walaupun di dalam proses itu kita kadang mendapatkan perlawanan pihak yang melakukan tawuran tawuran tersebut,” jelas Devi.
Devi mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi sampai terlibat tawuran. Menurut Devi, perang kelompok bisa dicegah jika ada kesadaran dari masyarakat setempat sendiri.
“Karena beberapa kali kita terlibat pembubaran tawuran sering kali kita mendapatkan perlawanan dari warga sekitar termasuk dari ibu-ibu yang menghambat pengamanan. Jadi kita harapkan semua pihak turut serta bagaimana tidak ada yang terlibat tawuran,” paparnya.
Sebelumnya diberitakan, tawuran awalnya terjadi di Kecamatan Tallo pada Minggu (16/11) malam. Saat perang kelompok itu, warga bernama Nur Syam alias Sutte dilaporkan terkena tembakan dari senapan angin. Korban sempat dirawat di rumah sakit namun dinyatakan meninggal pada Selasa (18/11).
“Iya (korban kena tembakan senapan angin di kepala), untuk sementara begitu perkiraannya, tapi masih dalam lidik belum kita ambil kesimpulan, apakah betul meninggal karena itu,” kata Kapolsek Tallo AKP Syamsuardi, Selasa (18/11).
Belakangan, tawuran kembali pecah di Pekuburan Beroanging, Kecamatan Tallo, Selasa (18/11) siang. Perang kelompok yang diwarnai saling serang menggunakan batu, busur panah hingga petasan itu berujung pada terbakarnya 7 rumah warga.
“Untuk informasi sementara, rumah itu ada 7 petak di situ. Belum bisa kita pastikan untuk detail selanjutnya,” ujar Kabid Operasi Damkarmat Makassar, Cakrawala kepada wartawan.
Cakrawala menduga kebakaran disengaja. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya jeriken berisi bahan bakar di sekitar lokasi kejadian.
“Karena di lokasi juga ada temuan terkait dengan jerigen yang berisikan bahan bakar, dan memang pada saat tawuran berlangsung banyak ledakan petasan juga,” jelasnya.
