Kawanan geng motor menyerang warga yang berada di sebuah masjid di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dalam aksinya, kawanan geng motor tersebut membawa busur panah hingga senjata tajam (sajam) jenis samurai.
“Kejadiannya itu kami lagi duduk di teras masjid dengan anak jemaah tablig,” ujar tokoh masyarakat yang juga saksi mata kejadian, Yusman Hasan kepada infoSulsel, Jumat (30/5/2025).
Penyerangan terjadi di salah satu masjid yang berada di Kelurahan Pisang Selatan, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Kamis (29/5) sekitar pukul 10.00 Wita. Kawanan geng motor tiba-tiba datang dan mengejar sejumlah anak-anak yang tengah bermain bola di sekitar masjid.
“Jadi setelah kita makan tiba-tiba dari sana dari arah utara itu dia (kawanan geng motor) hantam, dia buru anak-anak main bola, anak remaja,” tuturnya.
Awalnya, warga sekitar tidak menaruh curiga terhadap kehadiran kelompok tersebut. Mereka mengira hanya keributan biasa antar anak-anak sebelum akhirnya kawanan geng motor tersebut mengeluarkan busur panahnya.
“Tapi kita nda tahu, maksudnya kita tidak peduli, kita kira biasa anak-anak ribut-ribut. Kita lihat mereka masuk ke masjid, mereka (kawanan geng motor) serang masjid, malah dia ancam kita pakai busur, barang buktinya juga ada kayak pedang, samurai patah, dia (salah satu anggota geng motor) pukul tiang,” ungkapnya.
Yusman mengatakan para pelaku datang berboncengan tiga dalam satu motor. Dia memperkirakan jumlah motor yang melintas saat kejadian mencapai sekitar 30 motor.
“Banyak yang sudah lewat duluan, terus yang putar balik terus kembali lagi itu sekitar 30 motor. Boncengan tiga, paling banyak bonceng tiga saya lihat,” bebernya.
Dia mengungkapkan kawanan geng motor tersebut sempat melepaskan anak panah busurnya di lokasi kejadian. Beruntung, tidak ada satu pun warga maupun remaja masjid yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
“Alhamdulillah tidak ada (warga dan remaja masjid yang terkena busur panah), tapi banyak dia (kawanan geng motor) lepas busur di sana (di luar masjid), hanya barang buktinya tidak tahun di mana,” ungkapnya.
Yusman mengaku tidak mengetahui alasan pasti kawanan geng motor itu melakukan penyerangan. Dia menegaskan, anak-anak di sekitar lorong selama ini dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan dan tidak pernah terlibat masalah.
“Tidak ada (masalah) aman sekali ini, hampir semua anak-anak di sini masuk tablig. Hanya tiba-tiba saja baru kali,” imbuhnya.
Dia mengatakan belum melakukan pelaporan secara resmi ke polisi terkait insiden ini. Namun, setelah insiden penyerangan tersebut pihak kepolisian dari Bhabinkamtibmas setempat bersama Kapolsek Ujungpandang mendatangi lokasi.
“Secara resmi belum (melapor ke kantor polisi). Tapi tadi malam mereka sudah datang. Binmasnya datang sempat datang di sini (tempat kejadian perkara) dengan Kapolsek,” terangnya.