Keluarga prajurit TNI berinisial Prada HMN di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengatakan kondisi jenazah Prada HMN menunjukkan tanda-tanda kekerasan. Keluarga mengatakan ada luka lebam di paha hingga leher Prada HMN.
“Luka lebam di sekitaran telinga kiri dan kanan. Leher belakang. Terus punggung. Pangkal paha. Ada juga di kaki, betis depan,” kata sepupu Prada HMN berinisial MTS kepada infoSulsel, Senin (13/10/2025).
MTS mengatakan keluarga awalnya mendapat kabar bahwa Prada HMN jatuh di kamar mandi baraknya pada Sabtu (11/10) sore. Namun, tak ada penjelasan rinci yang mereka terima dari pihak Yonarhanud 4/AAY.
“Saya melakukan panggilan berkali-kali, berusaha mendapatkan informasi dari nomor adik kami. Dua nomor yang saya tahu itu saya hubungi, bahkan saya mengirimkan pesan suara, agar kiranya saya diberikan informasi secara mendetail apa yang terjadi kepada adik kami. Tidak ada respons,” katanya.
Menurutnya, keluarga baru mengetahui kematian Prada HMN setelah mendatangi RSUD Syekh Yusuf, Gowa. Saat itulah, mereka memastikan sang prajurit telah meninggal dunia.
“Nanti kami mengetahui kabar meninggal dunianya, memastikan dia meninggal dunia, di saat keluarga kami tiba di UGD RSUD Syekh Yusuf,” bebernya.
MTS juga menyebut pihak Yonarhanud sempat berupaya menghubungi ibu korban melalui panggilan telepon. Namun, keluarga tidak sempat merespons lantaran panik setelah mendengar kabar tentang kondisi Prada HMN.
“Yonarhanud berusaha melakukan panggilan telepon ke ibundanya Prada HMN. Cuma di saat itu tidak sempat mengangkat telepon karena dalam keadaan panik,” tuturnya.
MTS menyampaikan keluarga telah meminta autopsi terhadap jenazah Prada HMN di RS Bhayangkara, Makassar. Keluarga berharap hasil autopsi dapat diungkap secara terbuka oleh pihak berwenang.
“Iya (sudah diautopsi). Kami juga berusaha apa yang menyebabkan kematiannya adik kami sehingga kami sekeluarga untuk autopsi di RS Bhayangkara. Kami meminta agar kiranya pihak berwajib, dalam hal ini Pomdam, menyampaikan secara terbuka kepada keluarga tentang hasil autopsi,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Prada HMN diduga tewas dianiaya setelah ditemukan tergeletak di kamar mandi baraknya di Gowa. Prada HMN dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.
“Benar. Lagi diselidiki oleh Pomdam,” ujar Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Budi Wirman kepada infoSulsel, Minggu (12/10).
Prajurit yang berdinas di Yonarhanud 4/AAY itu awalnya ditemukan tidak sadarkan diri pada Sabtu (11/10) sore. Korban sempat dicari karena tidak hadir saat apel.
“Itu kejadiannya kemarin sore. Intinya lagi apel, yang bersangkutan tidak ada. Dicek ternyata dia ditemukan di kamar mandi,” katanya.