Aktivitas pendakian Gunung Binaiya di Kabupaten , Maluku, masih ditutup meski operasi SAR pencarian pendaki yang hilang bernama Firdaus Ahmad Fauzi (27) dihentikan. Upaya pencarian terhadap Firdaus akan mempertimbangkan metode lain.
“Aktivitas pendakian Gunung Binaiya sampai sekarang masih ditutup sampai 11 Mei 2025, terhitung sejak 29 April 2025. Hingga kini belum ada perintah lanjutan dari Jakarta (Kementerian Kehutanan),” ungkap Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Manusela, Kacuk Seto Purwanto kepada infocom, Senin (5/5/2025).
Kacuk menyebut penghentian operasi SAR pencarian Firdaus sudah dilaporkan ke Kementerian Kehutanan. kepala Balai Taman Nasional Manusela pun telah bertemu dengan kepala SAR Ambon terkait hal tersebut.
“Saya sudah laporkan ke Jakarta terkait berakhirnya operasi SAR ini kan, karena SOP Basarnas hanya 7 hari. Makanya kepala balai juga telah bertemu kepala Basarnas untuk diskusikan lebih lanjut terkait pencarian,” tuturnya.
Kacuk memastikan pencarian Firdaus akan tetap dilanjutkan. Namun metodenya menggunakan zonasi termasuk mempertimbangkan pendekatan adat dan spiritual dalam pencarian.
“Pencarian (Firdaus) nanti tetap akan dilakukan Balai Taman Nasional Manusel, tetapi metode akan dilakukan berbeda akan dibagikan berdasarkan zonasi. Kita pun berencana pertimbangkan pendekatan adat dan spiritual,” jelas Kacuk.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Sebelumnya diberitakan, Firdaus hilang usai terpisah dari rombongannya di jalur pendakian Gunung Binaiya pada Sabtu (26/4). Namun operasi SAR baru digelar dua hari setelah Firdaus dilaporkan hilang. Pencarian pun resmi ditutup pada Minggu (4/5).
“Operasi SAR dihentikan atau ditutup sesuai SOP Basarnas, kan pencarian sudah dilaksanakan selama 7 hari dan tidak ada tanda-tanda korban ditemukan,” ungkap Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah kepada infocom, Senin(5/5).