Warga Keluhkan Tumpukan Sampah di Kanal Makassar Keluarkan Bau Busuk

Posted on

Warga di sekitar kanal wilayah Kelurahan Kapasa Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota , Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan tumpukan sampah yang sudah berbulan-bulan tak diangkut. Sampah tersebut menumpuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Pantauan infoSulsel, di lokasi, Sabtu (10/5/2025), tumpukan sampah terlihat menjalar di sepanjang kanal. Sampah yang didominasi limbah rumah tangga itu menimbulkan bau menyengat dan dikeluhkan warga sekitar.

Sejumlah sampah rumah tangga dan eceng gondok tampak mengambang di aliran kanal. Terlihat pula lapisan lumut berwarna gelap yang diduga berasal dari pembuangan limbah pabrik.

“Biasa dia itu tumpukan sampai satu bulan dan kalau sudah menumpuk begitu itu sampah biasa kalau anu baunya berdampak, naik, (menimbulkan) bau busuk,” ujar warga sekitar Asisul (26) kepada infoSulsel di Lokasi.

Dia menduga sampah yang menumpuk di kanal berasal dari kebiasaan warga yang masih membuang sampah sembarangan. Asisul menilai kondisi tersebut sudah sering terjadi dan belum ada penanganan serius.

“Biasa itu sampah yah mungkin dari sana yang buang sampah ke kanal kan. Ah jadi itu biasa sampah juga dari masyarakat yang buang sampah sembarangan,” sebutnya.

Asisul juga menyebut selain sampah plastik, terlihat tumpukan seperti lumut berwarna hitam kehijauan di permukaan kanal. Dia mengatakan endapan tersebut diduga berasal dari limbah yang dibuang oleh Kawasan Industri Makassar (KIMA).

“Itu kayaknya lumut itu. Mungkin anu-nya juga KIMA. Kan ini kanal, kanalnya Kima biasa dia itu kalau buang limbah. Jadi itu biasa yang menampakkan itu lumut yang hitam agak kehijauan itu,” ungkapnya.

“Kan dia itu biasa kayak pengolahan ikan, udang apa. Limbahnya kan dia lari ke sini semua lari ke kanal limbahnya,” tambahnya.

Dia menuturkan dulu sempat ada pihak yang rutin membersihkan kanal meski ia tak mengetahui pasti apakah dari pemerintah atau inisiatif warga. Menurutnya kegiatan itu sudah lama tidak terlihat lagi.

“Dulu sering ada, tidak tahu dari pihak masyarakat atau memang anunya pemerintah atau bagaimana. Biasa itu ada orang yang langsung dia bersihkan, tapi itu sudah lama,” terangnya.