Warga di Mamasa Demo Tolak Pembangunan TPA Salurano Ancam Cemari Air Bersih

Posted on

Warga di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), menolak rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Salurano karena dianggap terlalu dekat dengan pemukiman serta dapat mencemari lingkungan. Aksi penolakan itu ditunjukkan warga dengan memblokade akses jalan menuju lokasi pembangunan TPA.

“Kami menolak keras keberadaan TPA ini karena penempatannya terlalu dekat dengan rumah-rumah warga. Jika tetap dilanjutkan, akan menimbulkan masalah kesehatan, pencemaran lingkungan, dan bau tidak sedap yang mengganggu aktivitas masyarakat,” kata koordinator aksi, Reynal Mesakaraeng kepada wartawan, Sabtu (13/9/2025).

Aksi menolak pembangunan TPA tersebut berlangsung di Desa Salurano, Kecamatan Tanduk Kalua, Sabtu (13/9) saing. Warga yang melakukan penolakan tergabung dalam Aliansi Masyarakat Salurano.

Reynal juga mengungkapkan, keberadaan TPA dapat mencemari sumber air bersih yang sangat dibutuhkan warga. Dia berharap, pembangunan TPA tersebut dipindahkan ke tempat lain yang jauh dari pemukiman warga.

“Keberadaan TPA juga berpotensi mencemari sumber air bersih yang sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari. Terlebih sebagian besar masyarakat Salurano menggantungkan hidup pada pertanian dan perkebunan yang sangat bergantung pada kualitas lingkungan,” jelasnya.

“Kami berharap lokasi pembangunan TPA dipindahkan ke tempat lain,” sambungnya.

Reynal menegaskan, aksi penolakan ini akan terus dilakukan hingga pemerintah memenuhi tuntutan warga.

“Kami akan terus bersuara jika tuntutan kami tidak dipenuhi. Lingkungan adalah hak bersama dan kami tidak akan tinggal diam jika kesehatan warga dipertaruhkan,” pungkasnya.

Dalam potongan video pendek yang diterima infoSulsel, Sabtu (13/9), tampak puluhan warga baik pria maupun wanita, tua maupun muda ikut dalam aksi blokade jalan ini.

Warga memblokade akses jalan menuju lokasi pembangunan TPA menggunakan bambu dan memasang beberapa spanduk berisi tuntutan kepada pemerintah.

Salah satu spanduk bertuliskan, “Kami masyarakat Salurano dengan tegas menolak keras dibangunnya TPA Salurano yang dapat mengancam kesehatan karena dekat dengan pemukiman”.