Tumpukan Sampah di TPA Aloppoe Parepare Meluber ke Jalan Beton, Pemkot Diminta Buka Lahan Baru

Posted on

Tempat pembuangan akhir (TPA) Aloppoe, Kota , Sulawesi Selatan (Sulsel), meluber ke jalan beton sekitar TPA. Pemkot Parepare diminta agar bisa membuka lahan baru untuk menampung tumpukan sampah.

Pantauan infoSulsel di TPA Aloppoe, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung pada Rabu (30/4/2025) pukul 15.40 Wita, tampak sampah yang menggunung. Sampah tampak meluber di jalan bagian selatan TPA.

Mobil armada lalu lalang masuk membongkar muatan sampah. Tampak juga ada mobil ekskavator mengatur sampah yang menumpuk.

“Semakin banyak sampah masuk. Karena Parepare kan berkembang. Saya sebagai penanggung jawab di sini bingung, kita mau arahkan ke mana sampah kalau begini,” ungkap Penanggung Jawab TPA Aloppoe, Sapar kepada infoSulsel, Rabu (30/4/2025).

Sapar mengatakan pihak pemerintah harus mencari lahan baru untuk tempat pembuangan sampah. Namun, kata dia, belum ada rencana pemerintah untuk membuka lahan baru TPA.

“Seandainya dia (Pemkot) mau cari lahan. Padahal di sini banyak lahan kosong. Warga juga sudah pernah menawarkan. Tapi mungkin pemerintah belum mau,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Syahrizal mengklaim TPA masih belum penuh alias belum masuk kategori over kapasitas. Dia mengklaim masih ada satu dari tiga zona yang bisa menjadi lahan TPA.

“Kalau sekarang yang digunakan untuk membuang kembali ke zona 1. Totalnya 3 zona, belum (penuh), masih ada zona 2 yang masih bisa digunakan,” katanya.

Syahrizal mengatakan, pembukaan lahan baru sudah dilarang Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Dia menjelaskan, pemerintah didorong untuk mengelola sampah agar bisa menjadi bahan bakar.

“DLH kabupaten kota se-Indonesia saat ini didorong untuk mengolah sampah yang ada di TPH. Agar supaya masih bisa digunakan ke depannya. Salah satu upayanya dengan program RDF (Refuse Derived Fuel),” kata dia.

“Kita sementara proses MoU-nya untuk melakukan RDF di TPA Parepare dengan PT. KEAH yang merupakan anak perusahaan dari Bosowa,” ujar dia.

Pihaknya juga mengklaim TPA yang digunakan sekarang memiliki plastik membran untuk menampung air lindi. Dia mengatakan serapan air sampah akan meresap ke tanah lalu masuk ke kolam lindi.

“Kalau airnya lindi itu aman. Kalau ada nanti RDF kan sampahnya bisa habis,” pungkasnya.

Gambar terkait giok4d

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *