Siswa Diduga Keracunan Menu MBG di Bangkep Jadi 314 Orang, 26 Masih Dirawat

Posted on

Siswa SD hingga SMA yang diduga keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng) bertambah menjadi 314 orang. Sebanyak 26 di antaranya masih dirawat di rumah sakit (RS).

“Data terbaru kami terima dari Rumah Sakit Salakan dan Pemda jam 10.00 Wita, sebanyak 288 orang sudah dipulangkan, sementara 26 orang lainnya masih dirawat,” ujar Kapolres Bangkep AKBP Ronaldus Karurukan kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).

Ronaldus mengatakan penyebab pasti ratusan siswa itu keracunan masih didalami. Saat ini, 48 siswa menjalani pemeriksaan di laboratorium.

“Selain itu, terdapat 48 pasien yang menjalani pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dari dugaan keracunan massal ini,” paparnya.

Para korban berasal dari sekolah berbeda yakni SMA 1 Tinangkung, SMK 1 Tinangkung, SDN Tompudau, SDN Pembina, SDN Saiyong, dan MTs Alkhairat Salakan. Mayoritas korban adalah pelajar SMA dan SMK, sedangkan dari tingkat SD dan SMP jumlahnya lebih sedikit.

Bupati Bangkep, Rusli Moidady mengatakan pihaknya saat ini fokus penanganan siswa yang terdampak. Terkait biaya perawatan, Rusli menjelaskan pembiayaan akan menyesuaikan mekanisme BPJS.

“Kalau memang ada biaya di luar yang harus ditanggung, Pemda akan membicarakannya dengan pihak rumah sakit. Jika diperlukan, kita bisa gunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk membantu,” katanya.

Dia pun meminta masyarakat tidak panik dalam menyikapi kasus ini. Pemerintah bersama instansi kesehatan akan memastikan penanganan berjalan baik.

“Saya sudah mengimbau agar masyarakat tetap tenang. Insya Allah kita berharap semuanya bisa segera pulih,” tutur Rusli.

Diberitakan sebelumnya, dugaan keracunan tersebut dialami para siswa usai menyantap MBG di sekolah masing-masing pada Rabu (17/9). Mereka langsung dibawa ke puskesmas hingga rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.

“Data kami hingga pagi ini sekitar 250 siswa. Dari jumlah itu, 177 sudah pulang usai mendapat perawatan,” kata AKBP Ronaldus Karurukan kepada wartawan, Kamis (18/9).