Kasus konten Rizky Kabah yang diduga menghina masyarakat Dayak kini naik tahap penyidikan. Sang konten kreator asal Kota Pontianak itu kini terancam dijemput paksa jika mangkir dari pemeriksaan polisi.
Dilansir dari infoKalimantan, Polda Kalbar telah melakukan gelar perkara terkait laporan Rizky Kabah yang diduga menghina masyarakat Dayak. Polisi akan melakukan pemanggilan kepada Rizky Kabah.
“Kami tinggal memeriksa ahli dan memanggil Rizky Kabah. Jika pemanggilan pertama terlapor tidak datang, ada pemanggilan kedua. Namun juga tidak datang, maka kami melakukan upaya paksa,” kata Kanit 3 Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kalbar Iptu Edi Tulus Wianto, Jumat (19/9/2025).
Rizky Kabah diadukan oleh Ormas dan OKP Dayak lalu ditingkatkan menjadi Laporan Polisi (LP). Sejauh ini, polisi telah berkoordinasi dengan beberapa ahli yakni Ahli Antropologi, Ahli Kementerian ITE, Ahli Filsafat, Ahli Bahasa, Ahli Komunikasi, dan Ahli Pidana.
“Nah, ahli ini banyak. Apa yang disampaikan Rizky Kabah akan kita tanyakan juga ke ahli,” kata Edi.
“Kita sudah gelar perkara untuk ditingkatkan ke penyidikan. Artinya apa? Kami akan memeriksa ahli yang sudah kita agendakan minggu depan. Sekaligus memanggil Rizky Kabah,” tambahnya.
Edi meminta kepada masyarakat untuk mempercayakan proses kasus ini kepada polisi. Dia memastikan akan memperbaharui perkembangan kasus ini ke publik.
“Sudah kita update janji memeriksa ahli. Kami sudah melayangkan surat. Karena memang ahlinya ini di Jakarta. Ini sudah menjadi konsumsi publik dan ada atensi dari pimpinan untuk mempercepat prosesnya,” kata Edi.
Ormas dan Organisasi Kepemudaan (OKP) Dayak mendatangi Polda Kalbar untuk mempertanyakan proses hukum terkait kasus dugaan penghinaan oleh Rizky Kabah. Mereka mengancam akan menangkap kreator konten tersebut, jika polisi tak segera menangkapnya.
“Kami terus terang, kami sakit hati dikatakan segerombolan monyet. Kalau Rizky Kabah tidak segera ditangkap, kami monyet dari kampung ini yang akan menangkap,” kata Wakil Ketua Mangkok Merah, Serva di Polda Kalbar, Kamis (18/9).
Serva mengatakan masyarakat Dayak sudah benar-benar geram kepada Rizky Kabah. Menurutnya situasi di luar sudah semakin panas akibat Rizky Kabah yang bukannya minta maaf malah kembali mengolok-olok.
“Penanganannya sejauh mana? Biar kami bisa menjelaskan kepada masyarakat Dayak. Karena, ini ada upaya akan bertindak menangkap sendiri orangnya. Jadi jangan sampai ini monyet-monyet dari hutan, bikin ribut di kota. Ini saya jujur saja,” tegasnya.
Ketua Umum Mangkok Merah Iyen Bagago menambahkan Rizky Kabah semakin menantang setelah dilaporkan ke Polda Kalbar. Sang konten kreator dinilai melontarkan kata-kata hinaan.
“Di media sosial dia, bahkan seolah-olah menantang. Bilang gerombolan orang utan yang kalah dengan satu boti. Jangan sampai orang utan ini marah, mengamuk,” kesal Iyen.
Rizky Kabah sempat membuat video klarifikasi di TikTok yang diunggah di akun TikTok @riezky.kabah, setelah dianggap menghina masyarakat Dayak dengan menyebut suku Dayak menganut ilmu hitam. Dia mengaku tidak bermaksud menghina dan tidak akan meminta maaf.
“Poin dari video ini gue tidak akan minta maaf karena gue tidak bersalah. Di video itu tidak ada usaha menghina, malah gue mengedukasi. Gue malah muji cewek Dayak itu cantik-cantik,” ujarnya dalam video klarifikasi, Senin (15/9).
Dalam video tersebut, Rizky menyebut membuat konten berdasarkan referensi resmi dari Google dan Museum Kalimantan Barat. Menurutnya konten yang dibuatnya mengulas sejarah praktik perdukunan masyarakat Dayak, lengkap dengan alat-alat yang dipamerkan di sana.
“Rumah Radakng asli itu adanya di pedalaman, ditempati kepala suku Dayak Kanayatn. Sudah pasti ada dukunnya untuk melindungi warga dari musuh. Sementara yang ada di kota itu hanya ikon pariwisata. Jadi jangan samakan,” jelasnya.