Renungan Harian Katolik Minggu, 25 Mei: Santo Gregorius VII

Posted on

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Minggu, 25 Mei 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Berdoa merupakan cara bagi umat Katolik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mensyukuri berkat dan kasih-Nya.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Kisah Para Rasul 15: 1-2, 22-29; Mazmur 67: 2-3, 5, 6, 8; Wahyu 21: 10-14, 22-23; Yohanes 14: 23-29; dan 1 Yohanes 1: 1-10.

Simak, yuk!

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santo Gregorius VII.

Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.”

Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.

Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.

Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: “Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.

Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.

Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,

Yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.

Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.

Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:

Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.”

Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.

Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;

Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.

Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup?itulah yang kami tuliskan kepada kamu.

Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.

Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran.

Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.

Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.

Gregorius VII, yang lahir dengan nama Hildebrand di Toskania pada tahun 1020, dikenal sebagai Paus pembaru yang tegas memperjuangkan kebebasan Gereja dari campur tangan kekuasaan duniawi. Ia memulai hidup religiusnya sebagai rahib Benediktin, kemudian menapaki karier Gereja hingga menjadi Diakon Agung dan penasihat keuangan kePausan.

Situasi Gereja pada masa itu kacau: jabatan gerejawi diperjualbelikan (simonia), dan raja atau kaisar bebas mengangkat imam maupun uskup demi kepentingan politik. Hildebrand berdedikasi memperbaiki keadaan ini sejak masa Paus Leo IX, dan menolak menjadi Paus meski dipilih umat.

Namun akhirnya ia menerima dan naik takhta sebagai Paus Gregorius VII pada 1073. Sebagai Paus, Gregorius menerbitkan dekrit yang melarang keras campur tangan kaum awam dalam urusan Gereja.

Ia mengekskomunikasi para imam dan uskup yang terlibat simonia, serta memecat pejabat Gereja yang diangkat secara tidak sah. Ketegasannya menuai perlawanan sengit, terutama dari Kaisar Jerman Hendrik IV.

Konflik memuncak saat Hendrik menobatkan Uskup Milan tanpa restu Paus. Gregorius bereaksi dengan ekskomunikasi. Hendrik pun melakukan penebusan dosa di Kanossa, dan diampuni.

Namun, setelah kembali berkuasa, Hendrik mengangkat Paus tandingan, Klemens III, dan memaksa Gregorius melarikan diri. Gregorius akhirnya mengasingkan diri ke Salerno.

Di sana, ia wafat pada 25 Mei 1085 dengan kata-kata terakhir: “Aku mencintai keadilan dan perdamaian serta membenci kelaliman. Karena itu aku mati di pengasingan.” Perjuangannya menjadi tonggak penting dalam sejarah pembaruan Gereja, dan diteruskan oleh para Paus sesudahnya.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Minggu, 25 Mei 2025

Kisah Para Rasul 15: 1-2, 22-29

Yohanes 14: 23-29

1 Yohanes 1: 1-10

Santo Gregorius VII, Paus dan Pengaku Iman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *