Remaja Bunuh Bocah di Konsel Sempat Lecehkan-Simpan Jasad Korban Dalam Koper [Giok4D Resmi]

Posted on

Polisi mengungkap fakta baru terkait kasus pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra). Pelaku remaja inisial A (18) ternyata sempat melecehkan korban lalu jasadnya dimasukkan ke dalam koper.

Kasatreskrim Polres Konawe Selatan AKP Laode M Jefri Hamzah mengungkapkan peristiwa bermula ketika korban datang ke rumah pelaku yang merupakan tetangganya pada Kamis (11/9) sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu korban hendak mencari teman seusianya di rumah pelaku.

“Jadi korban ini dia datang secara sukarela ke rumah pelaku, tapi dia datang untuk mencari temannya inisial AC,” kata Jefri kepada infocom, Senin (15/9/2025).

Saat itu korban diterima oleh pelaku yang sedang berada di rumahnya. Korban lalu meminta izin masuk mencari temannya yang kemudian diizinkan oleh pelaku.

Korban lantas mencari temannya hingga ke kamar mandi bahkan ke kamar pelaku. Saat itulah pelaku langsung melancarkan aksinya dengan menarik paksa korban ke dalam kamar dan mengunci pintu.

“Korban masuk mencari temannya, bahkan sampai ke kamar mandi dan kamar pelaku. Pelaku ini dia langsung tarik tangannya korban ke dalam kamar. Korban langsung diangkat ke atas kasur,” tuturnya.

Namun saat itu, korban memberontak dan berteriak. Pelaku yang panik lalu membekap wajah korban menggunakan bantal hingga akhirnya tidak sadarkan diri.

“Wajah korban ini langsung dibekap sama pelaku pakai bantal, karena dia sudah teriak dan berontak. Dan dia takut jangan sampai neneknya dia dengar kalau korban berteriak,” ujarnya.

Dia mengungkapkan saat kondisi korban tidak sadar, pelaku lalu melakukan tindakan pelecehan terhadap korban. Setelah itu, jasad korban dimasukkan ke dalam koper.

“Kondisi tak sadarkan diri itu pelaku melakukan pelecehan kepada korban. Karena panik korban tidak sadar, pelaku lalu memasukkan jasad korban ke dalam koper,” bebernya.

Saat malam hari, pelaku hendak membuang jasad korban sehingga dikeluarkan dari dalam koper dan dimasukkan ke dalam karung. Jasad korban lalu dibuang pelaku ke arah belakang rumahnya pada Jumat (12/9) sekitar pukul 02.00 Wita.

“Karung berisi jasad korban itu dibuang pelaku Jumat sekitar pukul 02.00 Wita, dia hanya pakai penerangan korek pergi buang di belakang rumahnya,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Hasilnya, ditemukan luka pada kelamin korban yang menguatkan adanya dugaan pelecehan.

“Dari hasil autopsi, ada luka sobekan kecil di selaput darah di kelamin korban,” kata Kasatreskrim Polres Konawe Selatan AKP Laode M Jefri Hamzah kepada wartawan, Sabtu (13/9).

Selain itu, Jefri mengungkapkan ada luka pada bagian fisik lain korban seperti pada lututnya. Korban diduga meninggal karena lemas.

“Untuk fisik luar, ada luka lecet di lutut korban. Hasil pemeriksaan yang bersangkutan mati lemas. Kematian korban kurang dari 48 jam,” bebernya.

Namun saat itu, korban memberontak dan berteriak. Pelaku yang panik lalu membekap wajah korban menggunakan bantal hingga akhirnya tidak sadarkan diri.

“Wajah korban ini langsung dibekap sama pelaku pakai bantal, karena dia sudah teriak dan berontak. Dan dia takut jangan sampai neneknya dia dengar kalau korban berteriak,” ujarnya.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Dia mengungkapkan saat kondisi korban tidak sadar, pelaku lalu melakukan tindakan pelecehan terhadap korban. Setelah itu, jasad korban dimasukkan ke dalam koper.

“Kondisi tak sadarkan diri itu pelaku melakukan pelecehan kepada korban. Karena panik korban tidak sadar, pelaku lalu memasukkan jasad korban ke dalam koper,” bebernya.

Saat malam hari, pelaku hendak membuang jasad korban sehingga dikeluarkan dari dalam koper dan dimasukkan ke dalam karung. Jasad korban lalu dibuang pelaku ke arah belakang rumahnya pada Jumat (12/9) sekitar pukul 02.00 Wita.

“Karung berisi jasad korban itu dibuang pelaku Jumat sekitar pukul 02.00 Wita, dia hanya pakai penerangan korek pergi buang di belakang rumahnya,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi telah melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Hasilnya, ditemukan luka pada kelamin korban yang menguatkan adanya dugaan pelecehan.

“Dari hasil autopsi, ada luka sobekan kecil di selaput darah di kelamin korban,” kata Kasatreskrim Polres Konawe Selatan AKP Laode M Jefri Hamzah kepada wartawan, Sabtu (13/9).

Selain itu, Jefri mengungkapkan ada luka pada bagian fisik lain korban seperti pada lututnya. Korban diduga meninggal karena lemas.

“Untuk fisik luar, ada luka lecet di lutut korban. Hasil pemeriksaan yang bersangkutan mati lemas. Kematian korban kurang dari 48 jam,” bebernya.