Rektor Ancam DO Mahasiswa Buntut PKKMB UNM Makassar Diserobot BEM baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Karta Jayadi meminta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) memberikan penjelasan atas tudingannya saat acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Dia mengancam akan memberikan sanksi berat berupa drop out (DO) jika tudingan itu tidak bisa dibuktikan.

“Kami sedang mencatat semua tuduhan-tuduhannya. Seperti universitas mahal, mafia, PTN BH, mosi tidak percaya, PR UNM, dan lain-lain. Kami mau dudukkan semua isu yang dianggap mereka sebagai tuntutan,” kata Karta kepada infoSulsel, Kamis (14/8/2025).

Karta mengaku semua tudingan yang dilontarkan akan dikumpulkan dan dibahas bersama pimpinan universitas. Sehingga, setiap tudingan yang saat ini telah menjadi konsumsi publik bisa diklarifikasi.

“Jika sudah kami evaluasi menyeluruh kami akan memintai pertanggungjawaban pernyataan-pernyataannya yang sudah menjadi konsumsi publik,” ujarnya.

Karta pun menegaskan UNM memiliki aturan yang tegas untuk menindak mahasiswa yang terbukti indisipliner. Setiap lembaga pendidikan juga menurutnya harus menegakkan aturan untuk mendisiplinkan mahasiswanya.

“Tentu saja sebagai lembaga pendidikan harus menegakkan aturan. Sanksi terberat memecat sebagai mahasiswa,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Karta Jayadi menyesalkan aksi BEM UNM yang menerobos acara PKKMB. Tudingan yang dilontarkan pun dinilai tidak berdasar.

“Ini yang sangat disesalkan oleh kami, karena tuduhan-tuduhan. Mafia dan sebagainya, tidak jelas alat ukurnya, dan mereka meringsek masuk di arena acara secara ilegal,” kata Karta.

Diketahui, BEM UNM menggelar demo dengan menyerobot PKKMB pada Selasa (12/8). Mereka melontarkan berbagai kritik, mulai dari isu biaya mahal, mafia kampus, status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), hingga mosi tidak percaya terhadap pimpinan universitas.