Puasa Rajab merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim ketika memasuki bulan mulia tersebut. Agar dapat melaksanakannya maka, umat Islam perlu mengetahui jadwal, niat, hingga keutamaan puasa Rajab.
Puasa Rajab merupakan amalan dengan banyak keutamaan. Sehingga amalan ini sayang jika dilewatkan.
Selain untuk mengejar keutamaannya, ibadah ini juga sebagai bentuk persiapan spiritual menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Lantas, kapan jadwal puasa Rajab 2025-2026 dilaksanakan? Bagaimana niat, hukum, tata cara, serta keutamaan puasa Rajab menurut ajaran Islam?
Sebelum melaksanakannya, yuk simak informasi selengkapnya berikut ini.
Diketahui penanggalan Hijriah memiliki perhitungan yang berbeda dengan kalender Masehi. Sehingga untuk mengetahui kapan 1 Rajab 1447 H perlu dilakukan konversi penanggalan.
Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), tanggal 1 Rajab 1447 H jatuh pada hari Minggu, 21 Desember 2025.
Kembali menyadur dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, puasa Rajab dilaksanakan terutama pada tanggal 1, 2, dan 3 bulan tersebut. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:
“Barang siapa berpuasa tanggal 1, 2, dan 3 Rajab, maka ia akan mendapatkan keridhaan dan kemuliaan dari Allah SWT. Dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibnu Abbas, ia menyampaikan, ‘Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan.” (HR Abu Muhammad)
Jika dikonversi ke dalam penanggalan Masehi, maka jadwal puasa Rajab 2025-2026 adalah:
Selain puasa Rajab di tiga hari tersebut terdapat puasa sunnah lainnya yang juga dapat dilaksanakan di bulan Rajab, seperti Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh. Berikut jadwal puasa sunnah di bulan Rajab 2025-2026:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرٍ رَجَتْ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syahri rajab sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah ta’ala.”
Bacaan niat tersebut dikutip dari buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar karya Muhammad Syukron Maksum.
Melansir laman Nahdlatul Ulama Jabar, puasa di bulan Rajab adalah sunnah. Dijelaskan bahwa pernah hukum sunnah ini didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, dilihat dari hukum asalnya, puasa disunnahkan kapan pun selama tidak dikerjakan pada waktu terlarang, seperti hari raya Idhul Fitri atau Idhul Adha.
Kedua, meskipun tidak ditemukan dalil spesifik terkait puasa Rajab, namun Rasulullah SAW mensunnahkan puasa di bulan haram (asyhur hurum) dan Rajab termasuk salah satu dari bulan haram.
Umat Islam yang hendak menjalankan puasa Rajab juga perlu mengetahui tata cara berpuasa dengan benar. Berikut tata cara puasa Rajab yang disarikan dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin:
Saat seorang muslim akan melaksanakan puasa, hendaknya membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa Rajab sebagaimana yang disebutkan di atas bisa diucapkan dalam hati, namun lebih disunnahkan untuk mengucapkannya secara lisan.
Makan sahur menjelang puasa sangat dianjurkan. Waktu sahur yang lebih utama yaitu dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
Setiap muslim yang melaksanakan puasa Rajab harus mampu menahan diri dari segala hal yang bisa membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lainnya. Beberapa hal yang dapat membatalkan puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
Selain menahan diri dari hal yang membatalkan puasa, muslim yang melaksanakan puasa Rajab hendaknya menjaga diri dari hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa.
Seseorang yang melaksanakan puasa Rajab sebaiknya menyegerakan berbuka ketika tiba waktu Magrib dan tidak menunda-nundanya.
Berikut ini beberapa keutamaan puasa Rajab:
Disebutkan bahwa umat Islam yang berpuasa sehari di bulan Rajab maka akan mengecap manisnya surga dari minuman ternikmat. Keterangan ini mengacu dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim.
Rasulullah SAW bersabda:
“Bahwasanya di surga ada sebuah sungai Rajab, airnya putih melebihi susu, manis melebihi madu, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, pasti Allah memberinya minum dari sungai (bengawan) tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika seseorang berpuasa pada 3 hari pertama bulan Rajab, makan akan mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Bahkan dapat menghapus dosa tahunan.
Dalam sebuah riwayat yang diceritakan oleh Ibnu Abbas disampaikan:
“Puasa di awal bulan Rajab dapat menghapus dosa (kafarat) selama 3 tahun, di hari kedua menjadi kafarat selama 2 tahun, di hari ketiga menjadi kafarat selama 1 tahun, kemudian di setiap hari sesudah itu menjadi kafarat selama 1 bulan.” (HR. Abu Muhammad al-Khalali)
Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Ghazali menerangkan bahwa berpuasa sekaligus salat sunah di bulan Rajab memiliki keistimewaan yang luar biasa. Allah SWT menjanjikan akan mengabulkan doa kaum muslimin yang menjalankan amalan ibadah tersebut.
Diriwayatkan dengan beberapa sanad dari Rasulullah SAW, sesungguhnya beliau bersabda:
“Barang siapa berpuasa pada hari Kamis pertama pada bulan Rajab, kemudian pada malam Jum’at antara shalat Isya’ dan sepertiga malam yang terakhir melakukan shalat sunah Mutlak dua belas rakaat (satu salam setiap dua rakaat) dan pada tiap-tiap rakaat membaca surat al-Fatihah satu kali, membaca surat al-Qadar tiga kali, lalu membaca surat al-Ikhlas sebanyak dua belas kali. Kemudian, setelah selesai shalat membaca shalawat kepadaku sebanyak tujuh puluh kali:
اللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ
“Kemudian, sujud sambil membaca:
سُبُّوْحٌ قُدُّوسُ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ
“Kemudian bangun dari sujud dan membaca:
رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَتَجَاوَزْ عَمَّا تَعْلَمُ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيُّ الْأَعْظَمُ
Lalu sujud lagi sambil membaca:
سُبُّوْحٌ قُدُّوسُ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ
“Setelah itu memohon kepada Allah SWT, agar hajat dikabulkan, maka insya Allah akan dikabulkan oleh-Nya.”
Itulah informasi lengkap mengenai puasa Rajab 2025-2026 mulai dari jadwal, niat, hukum, tata Cara, hingga keutamaannya. Semoga bermanfaat ya, infoers!
