Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-38 pada 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) resmi dibuka. Ajang ini diikuti 417 tim dari 167 perguruan tinggi di Indonesia.
Pembukaan Pimnas 2025 digelar di Baruga AP Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Senin (24/11/2025). Pimnas tahun ini mengusung tema “Transformasi Mahasiswa Indonesia Menjadi Generasi Unggul yang Inovatif, Kolaboratif, Berkarakter, dan Berdampak.”
Rektor Unhas Jamaluddin Jompa (Prof JJ) menyampaikan Pimnas menjadi ajang membentuk budaya riset. Ajang ini dapat melatih keberanian berinovasi, ketajaman berpikir kritis, dan kepekaan membaca persoalan masyarakat.
“Di Unhas, Pimnas diberi bobot SKS tinggi melalui skema MKPK karena tidak hanya mengasah hard skills, tetapi juga soft skills esensial seperti komunikasi, kolaborasi, critical thinking, dan complex problem solving,” ujar Prof JJ.
Pada masa krusial menuju Indonesia Emas 2045, Prof JJ menekankan pentingnya penguatan riset, inovasi, dan daya saing teknologi nasional. Riset menjadi tulang punggung transformasi ekonomi dan sosial Indonesia.
“Salah satu bentuk penguatan riset Unhas adalah dengan membentuk hampir 400 Thematic Research Group (TRG) untuk memperkuat kolaborasi riset multidisiplin,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Beny Bandanadjaja mengatakan kompetisi seperti Pimnas harus terus didukung karena mampu memperkuat ekosistem inovasi di perguruan tinggi. Dia mengapresiasi Unhas karena telah memberikan ruang seluas-luasnya bagi kreativitas mahasiswa.
“Pimnas bukan hanya ajang kompetisi, tetapi forum intelektual yang mempertemukan mahasiswa dari berbagai daerah. Melalui prinsip penilaian yang berimbang, Kemendiktisaintek memastikan seluruh peserta mendapatkan kesempatan yang adil dalam menunjukkan kemampuan terbaiknya,” kata Beny.
Ketua panitia yang sekaligus Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Muhammad Ruslin mengatakan Pimnas merupakan puncak dari rangkaian seleksi panjang. Dia mengungkap terdapat 1.590 tim yang menerima pendanaan dari 30.000 lebih proposal mahasiswa yang diusulkan dan hanya 420 tim lolos ke acara puncak.
Namun total tim yang hadir berdasarkan proses registrasi yakni sebanyak 417 tim. Tim tersebut terbagi dari 167 perguruan tinggi.
“Jumlah ini menunjukkan ketatnya kompetisi dan tingginya kualitas karya mahasiswa Indonesia. Pimnas hadir sebagai ruang lahirnya inovasi baru, terbentuknya jejaring kolaborasi, serta penguatan karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan,” kata Ruslin.
Sementara itu, sebanyak 1.847 mahasiswa dan 401 dosen yang terdaftar hadir pada Pimnas kali ini. Jumlah ini belum termasuk tim pendukung dari setiap kampus.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
