Pencarian tahap 3 terhadap mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun yang hilang saat memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) akan dilanjutkan mulai besok. Sebanyak 274 personel Brimob dikerahkan untuk melakukan pencarian yang sempat ditutup ini.
“Sebanyak 274 personel dikerahkan dalam operasi ini, terbagi dalam lima satuan tugas utama di antaranya satgas pencarian/SAR, satgas intelijen, satgas tindak, satgas humas, dan satgas banops. Kita hadir bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi,” kata Komandan Pasukan Pelopor Korbrimob Brigjen Gatot Mangkurat kepada wartawan, Sabtu (19/4/2025).
Operasi dijadwalkan berlangsung dari 20 April hingga 3 Mei 2025. Diketahui, Iptu Tomi dilaporkan hilang sejak 18 Desember 2024 di kawasan Kali Rawa, Distrik Moskona, Kabupaten Teluk Bintuni.
“Pesan saya kepada seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Moskona ini, semua satgas melaksanakan tugas dengan baik dan tetap waspada karena ini meskipun operasi kemanusiaan, kita melaksanakan tugas operasi di daerah Papua, sehingga kita tidak boleh lengah. Kita juga melaksanakan operasi gabungan dengan Polda Papua Barat,” jelasnya.
Ia mengatakan, operasi ini menjadi bentuk nyata kehadiran negara dalam misi kemanusiaan di Papua Barat, khususnya dalam pencarian dan penyelamatan terhadap Iptu Tomi. Pelaksanaan operasi ini mengusung semangat kemanusiaan, namun tetap harus dilandasi dengan kewaspadaan dan kedisiplinan tinggi.
“Operasi Alpha Bravo Moskona bukan hanya tentang pencarian, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa negara hadir dan bertanggung jawab. Kita ingin menunjukkan bahwa Brimob bukan hanya pasukan bersenjata, tetapi juga pasukan yang memiliki hati nurani dan peduli terhadap masyarakat,” bebernya.
Lebih lanjut, Mangkurat mengatakan wilayah operasi termasuk kategori zona merah karena aktivitas KKB. Medan operasi meliputi hutan lebat, pegunungan, dan sungai berarus deras, sehingga diperlukan kesiapan fisik, mental, serta pemahaman menyeluruh terhadap standard operational procedure (SOP).
“Pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan personel dan perlengkapan, penguasaan prosedur pelaksanaan tugas, antisipasi terhadap segala bentuk kontingensi. Kolaborasi lintas satuan dan stakeholder, dan monitoring dan evaluasi lapangan secara berkala oleh komandan satuan,” urainya.
Sebagai informasi, pencarian Iptu Tomi sebelumnya dilakukan sejak 18 sampai 30 Desember 2024. Terakhir pencarian dilanjutkan dengan operasi pencarian tahap kedua pada 27 Januari hingga 2 Februari 2025.