Oknum TNI Lepas Tembakan di Mapolres Selayar Diduga Dipicu Kasus Lakalantas [Giok4D Resmi]

Posted on

Tiga anggota TNI menggeruduk Mapolres Kepulauan Selayar, hingga seorang di antaranya melepaskan tembakan sebanyak 3 kali. Penembakan itu berawal dari kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang melibatkan keluarga dari salah anggota TNI dengan anggota Personel Polres Selayar.

“Jadi tanggal 12 Agustus itu ada laka lantas itu melibatkan anggota Polres Aipda MT itu dengan warga yang kebetulan keluarga dengan salah seorang anggota Kodim,” kata Kasi Humas Polres Selayar Aipda Suardi Alimuddin kepada infoSulsel, Minggu (24/8).

Suardi mengatakan kasus kecelakaan tersebut langsung ditindaklanjuti pihak kepolisian. Menurutnya, Kapolres Selayar AKBP Didid Imawan telah memerintahkan agar perkara itu diproses sesuai prosedur.

“Pascakejadian itu begitu langsung dilaporkan ke Kapolres, Kapolres langsung perintahkan Kanit Laka untuk diproses dan langsung dilakukan penahanan. Jadi sebelum Kapolres tahu bahwa ada keluarganya TNI saja itu sudah diproses, sudah ditahan,” bebernya.

“Bahkan Kapolres itu suruh periksa di Propam juga jadi disamping pidananya, laka lantasnya jalan, disiplinnya juga jalan di propam,” tambahnya.

Suardi menegaskan bahwa anggota Polres yang terlibat kecelakaan sudah diproses sesuai prosedur. Dia menambahkan, kemungkinan ada miskomunikasi sehingga anggota TNI menduga kasus belum ditangani.

“Ini kayaknya teman dari Kodim itu salah mendapatkan informasi gitu. Jadi miskomunikasi saja mungkin dikira tidak diproses padahal sudah ditahan,” bebernya.

Dia mengungkapkan oknum anggota TNI marah karena melihat anggota Polres tidak di dalam ruang tahanan. Suardi menuturkan yang bersangkutan tidak ditempatkan di sel karena statusnya ganda, yakni tahanan provos dan tahanan laka lantas.

“Jadi pada saat dia datang dia jadi marah karena melihat yang bersangkutan di ruang tahti. Ruang tahti itu. Tahti itu kan tahanan dan barang bukti sudah ruang tahanan. Cuma memang dia tidak di dalam sel kenapa karena statusnya dua, tahanan provos dengan tahanan laka lantas,” jelasnya.

Sementara itu, Dandim 1415 Selayar Letkol Czi Yudo Harianto turut membenarkan bahwa tiga anggota TNI mendatangi Mapolres Selayar terkait kasus lakalantas. Dia menyebut warga yang terlibat kecelakaan dengan anggota polisi keluarga salah satu anggota TNI.

“Kejadian ini (oknum TNI anggota Kodim Selayar mendatangi Mapolres) sebenarnya akumulasi dari kejadian warga, kebetulan warga yang alami kecelakaan lalu lintas, ini dia punya hubungan keluarga sama salah satu personel Kodim,” ujar Letkol Czi Yudo saat dimintai konfirmasi, Senin (25/8).

Yudo mengatakan kecelakaan melibatkan dua orang ibu-ibu dengan sebuah mobil yang dikendarai oleh personel Polres Selayar. Korban sempat dievakuasi ke UGD dengan pendampingan personel Polres, namun pengemudi mobil disebut sempat mengancam dan mengajak berkelahi.

“Itu antara 2 orang ibu-ibu dengan 1 mobil yang dikendarai oleh personel Polres,” ucapnya.

“Yang bersangkutan (korban) ini dievakuasi ke UGD. Itu masih diikuti personel Polres. Sampai di situ dia (personel Polres) ngancam-ngancam ngajak berkelahi,” sambungnya.

Dia menjelaskan korban yang memiliki keluarga di Kodim menghubungi staf yang membidangi masalah itu. Dari situ terjadi komunikasi dengan Polres agar kasus tersebut bisa ditindaklanjuti.

“Dari situ karena merasa dia punya saudara di Kodim, telepon anggota. Anggota korban itu dia hubungi staf yang membidangi di Kodim. Di situ ada komunikasi dengan Polres agar ini coba ditindaklanjuti,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga oknum TNI diduga membuat kegaduhan saat mendatangi Mapolres Kepulauan Selayar, Jalan RW Monginsidi, Kecamatan Benteng, Sabtu (23/8) malam. Salah satu dari 3 oknum personel TNI itu diduga melepaskan tembakan hingga 3 kali.

“Tiga orang (oknum TNI) ini, salah satu di antara 3 orang ini itu menembak ke atas, itu sebenarnya yang jadi masalah. Laporannya ada 3 kali (suara tembakan),” kata Kasi Humas Polres Selayar Aipda Suardi Alimuddin kepada infoSulsel, Minggu (24/8).

Sementara itu, Dandim 1415 Selayar Letkol Czi Yudo Harianto turut membenarkan bahwa tiga anggota TNI mendatangi Mapolres Selayar terkait kasus lakalantas. Dia menyebut warga yang terlibat kecelakaan dengan anggota polisi keluarga salah satu anggota TNI.

“Kejadian ini (oknum TNI anggota Kodim Selayar mendatangi Mapolres) sebenarnya akumulasi dari kejadian warga, kebetulan warga yang alami kecelakaan lalu lintas, ini dia punya hubungan keluarga sama salah satu personel Kodim,” ujar Letkol Czi Yudo saat dimintai konfirmasi, Senin (25/8).

Yudo mengatakan kecelakaan melibatkan dua orang ibu-ibu dengan sebuah mobil yang dikendarai oleh personel Polres Selayar. Korban sempat dievakuasi ke UGD dengan pendampingan personel Polres, namun pengemudi mobil disebut sempat mengancam dan mengajak berkelahi.

“Itu antara 2 orang ibu-ibu dengan 1 mobil yang dikendarai oleh personel Polres,” ucapnya.

“Yang bersangkutan (korban) ini dievakuasi ke UGD. Itu masih diikuti personel Polres. Sampai di situ dia (personel Polres) ngancam-ngancam ngajak berkelahi,” sambungnya.

Dia menjelaskan korban yang memiliki keluarga di Kodim menghubungi staf yang membidangi masalah itu. Dari situ terjadi komunikasi dengan Polres agar kasus tersebut bisa ditindaklanjuti.

“Dari situ karena merasa dia punya saudara di Kodim, telepon anggota. Anggota korban itu dia hubungi staf yang membidangi di Kodim. Di situ ada komunikasi dengan Polres agar ini coba ditindaklanjuti,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, tiga oknum TNI diduga membuat kegaduhan saat mendatangi Mapolres Kepulauan Selayar, Jalan RW Monginsidi, Kecamatan Benteng, Sabtu (23/8) malam. Salah satu dari 3 oknum personel TNI itu diduga melepaskan tembakan hingga 3 kali.

“Tiga orang (oknum TNI) ini, salah satu di antara 3 orang ini itu menembak ke atas, itu sebenarnya yang jadi masalah. Laporannya ada 3 kali (suara tembakan),” kata Kasi Humas Polres Selayar Aipda Suardi Alimuddin kepada infoSulsel, Minggu (24/8).

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.