Sholat taubat merupakan sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Sebelum mengerjakannya, infoers perlu mengetahui bacaan niat sholat taubat 2 rakaat berikut ini.
Lantas, bagaimana bacaan niat, tata cara, dan doa sholat taubat yang benar? Apakah bacaan niatnya sama jika dikerjakan sendiri ataupun berjamaah?
Berikut penjelasan lengkapnya seperti dirangkum infoSulsel dari berbagai sumber. Yuk, catat dan amalkan!
Dikutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah, berikut bacaan niat sholat taubat 2 rakaat:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ.
Arab Latin: Ushalli sunnatat taubati rakataini mustaqbilal qiblati lillâhi taâlâ. Allâhu Akbar…
Artinya: “Saya niat sholat sunah taubat dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.” Allahu Akbar…
Bacaan niat sholat taubat ini dapat dibaca dalam hati, baik saat dikerjakan sendiri di rumah maupun saat dikerjakan berjamaah.
Selain memahami niat sholat taubat, umat muslim juga perlu mengetahui tata cara pelaksanaannya dengan benar. Untuk lebih jelasnya, berikut ini tata cara sholat taubat mulai dari takbir hingga salam:
1. Berdiri tegak menghadap kiblat dan membaca niat sholat taubat 2 rakaat seperti dijelaskan di atas
2. Takbiratul ihram
3. Membaca Iftitah
4. Rakaat pertama membaca surah Al-Fatihah dan Al-Kafirun.
Akan tetapi, jika ingin lebih lengkap, maka dianjurkan untuk membaca surah An-Nisa’ ayat 64 dan bacaan-bacaan sebagai berikut:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّهِ وَلَوْ أَنَّهُمْ إِذْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ جَاءُوكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللَّهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُولُ لَوَجَدُوا اللَّهَ تَوَّابًا رَّحِيمًا
Arab Latin: Wamâ arsalnâ min rasûlin illâ liyutha’a biʻidznillâhi, walau annahum idzh dzhalamû anfusahum jaʻûka fastaghfarullâha wastaghfara lahumur rasûlu lawajadullâha tawwâban rahîman.
Artinya: “Dan kami tidak mengutus seorang rasul kecuali untuk ditaati dengan izin Allah. Sesungguhnya, ketika mereka menganiaya diri mereka sendiri, kemudian datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, pasti mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
Setelah itu membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ
Arab Latin: Astaghfirullâhal ‘adzhim.
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Mahaagung.” (3 kali)
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ عَمِلْتُ سُوءً وَظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي إِنَّكَ أَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ
Arab Latin: Lâ ilaha illâ anta subhânaka wa bihamdika ‘amiltu sû’an wa dzhalamtu nafsî faghfirli innaka anta khairul ghâfirîna.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan dengan memuji-Mu aku (mengaku) telah berbuat kejahatan (dosa), dan aku telah menganiaya diriku. Oleh karena itu, maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Pengampun.”
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ عَمِلْتُ سُوْءٌ وَظَلَمْتُ نَفْسِي فَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ.
Arab Latin: Lâ ilaha illâ anta subhânaka wa bihamdika ‘amiltu sû’an wa dzhalamtu nafsi farhamni innaka anta khairur rahimina.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan dengan memuji-Mu aku (mengaku) telah berbuat kejahatan (dosa), dan aku telah menganiaya diriku. Oleh karena itu, kasihilah aku, karena Engkaulah sebaik-baik Pengasih.”
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ عَمِلْتُ سُوْءٌ وَظَلَمْتُ نَفْسِي فَتُبْ عَلَى إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
Arab Latin: Lâ ilaha illâ anta subhânaka wa bihamdika ‘amiltu sûʻan wa dzhalamtu nafsî, fatub ‘alayya innaka antat tawwâbur rahimu.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan dengan memuji-Mu aku (mengaku) telah berbuat kejahatan (dosa), dan aku telah menganiaya diriku. Oleh karena itu, terimalah tobatku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
Arab Latin: Rabbana dzhalamnâ anfusanâ wa illam taghfir lanâ wa tarhamnâ lanakûnanna minal khâsirîna.
Artinya: “Ya Tuhan kami. Kami telah menganiaya diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan mengasihani kami, pasti kami termasuk orang-orang yang rugi.”
5. Rukuk
6. I’tidal
7. Sujud
8. Duduk di antara dua sujud
9. Sujud kedua
10. Bangkit untuk rakaat kedua
11. Pada rakaat kedua, membaca surah Al-Fatihah dan membaca kembali bacaan-bacaan istighfar yang seperti pada rakaat pertama, kemudian diakhiri dengan membaca surat Al-Ikhlas.
12. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua.
13. Tasyahud akhir
14. Salam
Usai melaksanakan sholat taubat, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan membaca doa taubat. Berikut bacaan doa taubat yang dapat diamalkan:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا.
Arab Latin: Astaghfirullâhal ‘adzhîm, alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qayyûm wa atûbu ilaihi taubata ‘abdin dzhâlimin lâ yamliku linafsihi dharran wa là naf’an wa lâ mautan wa là hayâtan wa lâ nusyûran.
Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Mahaagung. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, Tuhan yang senantiasa hidup dan mengawasi. Aku bertobat kepada-Nya sebagaimana tobatnya hamba yang zalim yang berdosa, tidak memiliki daya upaya untuk berbuat mudarat, manfaat, mati, hidup maupun bangkit nanti.”
Kemudian, dilanjutkan dengan doa berikut:
الهِي عَبْدُكَ الْأَبِقُ رَجَعَ إِلَى بَابِكَ. عَبْدُكَ الْعَاصِي رَجَعَ إِلَى الصُّلْحِ. عَبْدُكَ الْمُذْنِبُ أَتَاكَ بِالْعُذْرِ فَاعْفُ عَنِّي بِجُوْدِكَ وَتَقَبَّلْ مِنِّي بِفَضْلِكَ وَانْظُرْ إِلَى بِرَحْمَتِكَ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا سَلَفَ مِنَ الذُّنُوْبِ وَاعْصِمْنِي فِيْمَا بَقِيَ مِنَ الْأَجَلِ فَإِنَّ الْخَيْرَ كُلَّهُ بِيَدِكَ وَأَنْتَ بِنَا رَؤُوْفٌ رَّحِيمٌ.
Arab Latin: Ilâhî ‘abdukal âbiqu raja’a ilâ bâbika, ‘abdukal ‘ashi raja’a ilash shulhi, ‘abdukal mudznibu atâka bil’udzri fafu ‘annî bijûdika wa taqabbal minni bifadhlika wan dzhur ilayya birahmatika. Allâhummagh firlî må salafa minadz dzunûbi washimnî fimâ baqiya minal ajali faʻinnal khaira kullahu biyadika wa anta binâ ra’ûfur rahimun.
Artinya: “Ya Tuhanku, hamba-Mu yang melarikan diri telah kembali ke pintu-Mu. Hamba-Mu yang telah berbuat maksiat telah kembali kepada perbaikan. Hamba-Mu yang berdosa telah datang kepada-Mu memohon maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku dengan kemurahan-Mu, terimalah permohonanku dengan keutamaan-Mu, dan pandanglah aku dengan rahmat-Mu. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah lampau, dan peliharalah sisa-sisa umurku, karena sesungguhnya semua kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu dan Engkau Maha Pengasih dan Penyayang terhadap kami.”
Setelah membaca doa taubat, dianjurkan memperbanyak Sayyidul Istighfar sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.
Arab Latin: Allâhumma anta rabbî lâ ilâha illâ anta khalaqtanî wa anâ ‘abduka wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’ûdzu bika min syarri mâ shana’tu abû’u laka bini’matika ‘alayya wa abû’u bidzanbî faghfir lî faʻinnahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan Engkau yang telah menciptakan aku, dan akulah hamba-Mu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji- Mu yang sedapat mungkin aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku lakukan, aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku, sebab tiada yang dapat memberi ampunan kecuali Engkau sendiri.”
Dikutip dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc, MA, hukum melaksanakan shalat taubat adalah sunnah. Namun, meski tak berdosa jika ditinggalkan, akan tetapi shalat ini sangat dianjurkan oleh para ulama.
Syaikh Nawawi al-Bantani rahimahullah, ulama besar dari kalangan madzhab Syafi’i, memberikan penjelasan mengenai hukum pelaksanaan sholat taubat sebagai berikut:
ومنه صلاة التوبة وهي ركعتان قبل التوبة ينوي بهما سنة التوبة.
وتصحان بعدها. والتوبة واجبة على الفور ولو من صغيرة، وتأخيرها ذنب تجب التوبة منه. نهاية الزين (ص: 106)
Artinya: Di antara yang termasuk shalat sunnah adalah shalat taubat. Shalat taubat itu 2 rakaat sebelum bertaubat kepada Allah SWT. Niatnya adalah niat shalat taubat. Namun sah juga jika dikerjakan setelah bertaubat. Bertaubat itu hukumnya wajib disegerakan walaupun dosa kecil. Jika ditunda-tunda maka itu adalah sebuah dosa yang harus segera ditaubatkan.
Dikutip dari buku Panduan Sholat Rosulullah oleh Imam Abu Wafa, sholat taubat dapat dikerjakan kapan saja, karena tidak terikat waktu khusus. Sholat ini bisa dikerjakan pada siang ataupun malam hari. Kecuali pada waktu yang diharamkan untuk mengerjakan sholat.
Namun waktu terbaik untuk mengerjakannya adalah sesaat setelah seseorang melakukan perbuatan maksiat. Maka bersegeralah melakukan shalat taubat 2 rakaat.
Hal ini diterangkan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyyah:
وكذلك صلاة التوبة فإذا أذنب فالتوبة واجبة على الفور وهو مندوب إلى أن يصلي ركعتين ثم يتوب كما في حديث أبي بكر الصديق
Artinya: “Demikianlah shalat taubat itu dilakukan ketika seseorang melakukan kesalahan, maka taubat itu wajib disegerakan dan ia dianjurkan melakukan shalat dua rakaat kemudian ia bertaubat sebagaimana hadits Abu Bakar as-Shiddiq. (Majmu’ Fatawa Ibnu Taimiyyah 23/512, Darul Wafa)
Masih dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah, sholat taubat memiliki keutamaan besar bagi siapa saja yang benar-benar ingin kembali kepada Allah SWT dan meninggalkan dosa. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 3:
“Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS Ali ‘Imran [3]: 135-136)
Nah, itulah panduan lengkap mengenai niat sholat taubat 2 rakaat, tata cara, doa-doa yang dibaca, serta hukum dan waktu terbaik pelaksanaannya. Semoga bisa menjadi pengingat dan panduan untuk lebih mendekat kepada Allah SWT.