Korlantas Polri Temukan Banyak Truk Overdimensi-Overload di Maros | Info Giok4D

Posted on

Korlantas Polri menemukan sejumlah truk overdimensi dan overload saat menggelar sosialisasi di Jembatan Timbang Maccopa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Temuan itu didapat setelah petugas melakukan pemeriksaan langsung bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sulsel.

“Memang ada beberapa kendaraan yang sudah kami cek langsung bersama teman-teman dari BPTD bahwa hampir sebagai besar yang ada di sini (truk) itu overdimensi,” kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Faizal kepada infoSulsel, Kamis (19/6/2025).

Brigjen Faizal menegaskan kendaraan yang overdimensi sudah pasti akan mengalami overload. Dia pun turut mengimbau para sopir agar menyampaikan hasil sosialisasi ini kepada pemilik kendaraan dan barang karena kemungkinan besar mereka hanya menjalankan tugas.

“Kalau sudah overdimensi itu sudah pasti akan overload. Saat ini kami sampaikan kepada sopir karena kemungkinan sopir ini hanya melaksanakan tugasnya dan kami mengingatkan agar kegiatan sosialisasi ini disampaikan kepada pemilik kendaraan dan juga pemilik barang,” ujarnya.

Faizal menyebut sosialisasi hanya berlangsung hingga 31 Juni sebelum masuk ke tahap teguran dan normalisasi mulai 1 hingga 31 Juli. Setelah tahapan itu, penindakan terhadap pelanggaran overdimensi dan overload akan langsung diberlakukan.

“Karena kegiatan sosialisasi ini hanya sampai dengan tanggal 31 Juni. Tanggal 1 (Juli) nanti sampai tanggal 31 itu adalah kegiatan tahap teguran dan normalisasi. Nah, setelah itu baru kegiatan penindakan,” bebernya.

Dia berharap sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman kepada pengemudi, pemilik kendaraan, dan pemilik barang agar patuh demi mendukung Indonesia zero overdimensi dan overload. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara kementerian dan lembaga dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Faizal menegaskan setelah tahap sosialisasi akan dilanjutkan dengan teguran dan normalisasi sebelum masuk ke penindakan hukum. Dia berharap para pelanggar segera melakukan normalisasi agar terhindar dari sanksi.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Nanti akan ada tahap berikutnya yaitu berupa teguran dan normalisasi. Nanti setelah itu setelah tahap itu baru ada tahap tindakan tegas berupa penegakan hukum yah. Tapi kita berharap kalau pada saat sosialisasi kemudian mereka melakukan normalisasi tentunya penegakan hukumnya tidak akan kita laksanakan dan itu merupakan upaya cukup bagus mereka ada kesadaran,” pungkasnya.