Kondisi Terkini Rafa Korban Gigitan Ular Weling, Disuntik 21 Vial Antivenom

Posted on

Bocah Pekalongan korban gigitan ular weling bernama Rafa (11) masih dalam perawatan intensif di RSI Pekajangan Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Rafa telah mendapatkan 21 suntikan vial antivenom.

Humas RSI Pekajangan Pekalongan, Atina mengatakan Rafa masih berada dalam pengawasan ketat tim medis. Rafa saat ini berada di ruang ICU.

“Iya masih di ICU, mohon doanya. Pasien R saat ini berada dalam pengawasan ketat tim medis RSI Pekajangan. Semangat gotong royong dan kepedulian yang ditunjukkan oleh semua pihak ini menjadi kunci keberhasilan penanganan kasus darurat medis,” kata Atina dilansir dari infoJateng, Minggu (29/6/2025).

Atina menjelaskan perawatan Rafa turut mendapat dukungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekalongan dan RSUD Kajen. Dia menyebut Dinkes Pekalongan berperan aktif berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Kesehatan untuk memastikan ketersediaan antivenom.

RSUD Kajen disebut telah memberikan bantuan signifikan berupa 12 vial antivenom. Secara total, Rafa sudah mendapatkan 21 vial antivenom.

“Ya, kami telah menerima antivenom, yang diserahkan langsung ke RSI Pekajangan oleh dr Imam Prasetyo Direktur RSUD Kajen, dan disaksikan langsung oleh keluarga pasien pada Jumat (27/6),” kata Atina.

“Hingga saat ini, RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan telah menerima total 21 vial antivenom yang seluruhnya telah diberikan kepada pasien R,” ujar Atina.

Sementara itu, Direktur RSUD Kajen, Imam Prasetyo, menyebut telah mengirimkan 15 vial antivenom untuk mendukung kesembuhan Rafa. Dari 15 anti venom tersebut, 12 di antaranya dari RSUD Kajen, 2 dari dr Tri Maharani, dan 1 dari Dinkes Jateng.

“Kami dan RSUD Kajen, selalu berkoordinasi dengan RSI Pekajangan, untuk kesembuhan pasien. Ini kemarin kita mengirimkan 15 vial antivenom,” kata Imam dalam rilis yang diterima infoJateng, Minggu (29/6).

“Kami RSUD Kajen berempati dan selalu bekerjasama dengan RSI Pekajangan untuk penanganan terbaik. Karena antivenom ini agak susah dicarinya, RSUD Kajen mendapatkan dari Bio Farma Bandung, langsung kami ambil dan kirim ke RSI,” jelasnya.

Imam menyampaikan, perjuangan mendapatkan antivenom tidaklah mudah. Dengan pihak dinas kesehatan, ia mendapatkan anti venom. Ia menyebut, 1 antivenom seharga Rp 4,5 juta.

“Kami harapkan pasien untuk segera membaik dan beraktivitas kembali,” terangnya.

Kisah Rafa ini viral di media sosial usai RSUD Kajen diduga salah diagnosis. Kuasa hukum keluarga Rafa, Imam Maliki, mengungkapkan insiden tragis itu terjadi pada Senin (16/6) dini hari saat korban tengah tidur.

“Dari keterangan pihak keluarga ke kita, kronologis awal pada Senin (16/6) pukul 04.00 WIB. Yang mana, adik RR sedang tidur. Ibunya kaget, karena ular melewatinya, kemudian ular menggigit anaknya,” kata Imam saat ditemui infoJateng, Selasa (24/6).

Rafa sempat dibawa ke mantri kesehatan, kemudian dilarikan ke RSUD Kajen Senin pagi. Saat itu, RSUD memberikannya suntikan dan oksigen selama sekitar 45 menit. RS menganggap pasien kondisinya aman sehingga bisa dilakukan rawat jalan.

“Disuntik, dioksigen, sekitar 45 menit kemudian dicabuti semua. Rumah sakit menganggap pasien tidak apa-apa dan disarankan untuk dibawa pulang. Pihak keluarga meminta pasien di rawat inap, RSUD meminta pasien dirawat rumah saja,” ungkap Imam.

Sekitar pukul 06.27 WIB, pihak keluarga membayar administrasi rumah sakit dan membawa pulang pasien. Namun, belum juga sampai ke rumah, pasien kejang-kejang.

“Di perjalanan pulang, pasien kejang-kejang. Keluarga panik, kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Pekajangan. Sampai hari ini masih dirawat di RSI Pekajangan,” kata Imam.

“Ya, kami menyayangkan, pihak RSUD sepertinya salah mendiagnosa. Jadi racun sudah menyebar di badan, tetapi dianggap tidak ada apa-apa. Kemarin, pihak keluarga mendatangi kantor kami untuk pendampingan hukum terkait hal ini,” ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di infoJateng. Simak selengkapnya .

RSUD Kajen Diduga Salah Diagnosis