DPP Tetapkan Fadel Ketua Terpilih KNPI Sulsel, Musda Versi Vonny Tak Diakui

Posted on

Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menetapkan Fadel Tauphan Ansar sebagai Ketua KNPI Sulawesi Selatan (Sulsel) terpilih untuk periode 2025-2028. DPP KNPI juga menegaskan Musda yang digelar versi Vonny Ameliani tak diakui.

Hal itu disampaikan Ketua Umum KNPI Ryano Panjaitan usai mencermati pelaksanaan Musda KNPI Sulsel yang digelar pada tempat terpisah di Makassar, 8-9 Desember 2025. Dalam penilaiannya, DPP menyatakan tidak mengakui pelaksanaan Rapimpurda dan Musda KNPI Sulsel yang menetapkan Vonny sebagai ketua terpilih.

“Tidak mengakui pelaksanaan Rapimpurda dan Musda lanjutan yang digelar di Hotel Horison Ultima Kota Makassar,” kata Ryano dalam keterangannya, Senin (29/12).

Alasannya, kata Ryano, DPP telah secara resmi mengambil alih tanggung jawab atas seluruh rangkaian proses Rapimpurda dan Musda. DPD KNPI Sulsel dinilai tidak lagi memiliki dasar organisasi untuk melanjutkan proses Rapimpurda dan Musda di Hotel Horison tersebut.

“Seluruh instrumen yang ada sebelumnya bentukan pengurus DPD KNPI Provinsi Sulawesi Selatan, baik penanggung jawab dalam hal ini Ketua DPD KNPI Provinsi Sulsel, penyelenggara dalam hal ini Steering committe dan Organizing Committe tidak lagi memiliki dasar organisasi untuk melanjutkan proses Rapimpurda dan Musda secara organisasi,” jelasnya.

Sebaliknya, DPP KNPI hanya mengakui dan mengesahkan Rapimpurda dan Musda lanjutan versi Fadel yang dilaksanakan di Balai Prajurit Manunggal. Kehadiran Sekretaris Jenderal DPP KNPI Almanzo Bonara dalam forum tersebut merupakan representasi sah DPP KNPI.

“Kehadiran Sekretaris Jenderal DPP KNPI bung Almanzo Bonara pada forum Rapimpurda dan Musda adalah keterwakilan DPP KNPI secara legal,” katanya.

Ryano mengungkapkan, pengambilalihan proses persidangan oleh DPP KNPI dilakukan karena adanya pelanggaran serius terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. Salah satunya, upaya panitia Steering Committee memaksakan kepesertaan Musda berdasarkan keputusan Rapimpurda 18 Oktober 2025 yang dinilai tidak sah.

“Terjadi pengejaran, penganiayaan dan pemukulan yang dilakukan oleh kepanitiaan SC (DPD KNPI Sulsel) terhadap Wakil Ketua Umum DPP KNPI Ludikson Siringoringo selaku pimpinan sidang,” jelansya.

“Sehingga persidangan menjadi terhenti dan berujung pada situasi chaos. Bagi DPP KNPI, kedua hal di atas merupakan sikap pembangkangan DPD KNPI Provinsi Sulawesi Selatan terhadap DPP KNPI yang dilakukan secara terbuka,” sambung Ryano.

Imbas insiden caos itu, DPP KNPI memutuskan memindahkan lokasi persidangan ke Balai Prajurit Manunggal dan melanjutkan seluruh tahapan Musda. Hasilnya, Musda menetapkan 88 OKP tingkat provinsi dan 24 DPD KNPI kabupaten/kota sebagai peserta sah.

“Dari proses persidangan Musda KNPI Sulsel, maka ditetapkan bung Fadel Taufan Ansar selaku ketua terpilih DPD KNPI Sulsel periode 2025-2028 secara aklamasi,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, KNPI Sulsel pecah kongsi dengan munculnya dua nama ketua baru periode 2025-2028 alias dualisme usai Musda berakhir ricuh. Fadel dan Vonny terpilih aklamasi dalam Musda yang digelar di tempat terpisah.

Fadel terpilih dalam Musda yang digelar di Balai Manunggal, sementara Vonny terpilih di Hotel Horison, Makassar, Selasa (9/12) malam. Sementara Musda di Hotel Horison menetapkan Vonny sebagai ketua terpilih.

Musda KNPI Sulsel ini sebelumnya dijadwalkan digelar di Hotel Horison pada Senin (8/11). Namun agenda tersebut batal usai terjadi kericuhan di arena Musda.