Umat Islam dianjurkan melaksanakan sholat gerhana pada saat terjadi gerhana Bulan total pada 7-8 September 2025. Waktu mengerjakan amalan yakni mulai saat gerhana Bulan terjadi hingga berakhir, baik dilakukan sendiri-sendiri maupun berjemaah.
Dikutip dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah, hukum sholat gerhana adalah sunah muakkad. Bagi yang mengerjakannya akan mendapat pahala, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهَا فَافْزَعُوا لِلصَّلَاةِ
Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari atau bulan itu bukanlah karena kematian seseorang atau kehidupannya. Oleh karena itu, jika engkau menyaksikan gerhana, bergegaslah untuk mengerjakan sholat.” (HR Muslim)
Supaya tidak terlewat, penting mengetahui jadwalnya dengan tepat. Berikut jam sholat gerhana Bulan 7-8 September 2025 di wilayah Indonesia Barat, Tengah, dan Timur.
Catat waktunya!
Sholat gerhana Bulan pada 7 September 2025 dapat dilaksanakan mulai pukul 22.26 WIB hingga 03.56 WIB keesokan harinya. Rentang waktu tersebut berdurasi 5 jam 26 menit 39 info yang bisa dimanfaatkan umat Islam melaksanakan sholat gerhana.
Waktu tersebut didasarkan pada ketentuan bahwa sholat gerhana Bulan dilaksanakan sejak awal gerhana, yaitu ketika bulan mulai tertutupi hingga gerhana berakhir atau bulan kembali ke posisi semula. Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet.
Berdasarkan data BMKG, fase awal gerhana dimulai pada pukul 22.26 WIB dan berakhir pukul 03.56 WIB. Agar lebih mudah dipahami, berikut jadwal sholat gerhana Bulan di tiga zona waktu Indonesia:
Khusus di Papua bagian timur, Bulan akan terbenam sebelum gerhana selesai. Dengan demikian, waktu pelaksanaan sholat gerhana di wilayah tersebut berakhir bersamaan dengan terbitnya Matahari.
Masih dari buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet, niat sholat gerhana berbeda untuk imam, makmum, dan sendiri-sendiri. Berikut bacaan niatnya:
أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ.
Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak’ataini mustaqbilal qiblati imâman lillahi taâlâ.
Allâhu Akbar…
Artinya: “Saya niat sholat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Taala.” Allahu Akbar…
أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرْ
Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi taʼâlâ.
Allâhu Akbar…
Artinya: “Saya niat sholat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah Taala.” Allahu Akbar…
أُصَلَّى سُنَّةَ الْخُسُوْفِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ
Arab Latin: Ushalli sunnatal khusûfi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi taʼalá. Allâhu Akbar…
Artinya: “Saya niat sholat sunah Khusuf (Gerhana Bulan) dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Taala.” Allahu Akbar…
Sholat gerhana Bulan dilakukan dengan total empat rukuk’ dan empat sujud. Pelaksanaannya bisa sendiri-sendiri, namun lebih utama berjemaah di masjid dengan melantangkan suara.
Untuk lebih jelas, berikut tata cara sholat gerhana Bulan:
Ketika gerhana mulai terjadi, dan jamaah sudah berkumpul, salah seorang jamaah atau muazin mengumandangkan seruan sholat sunah sebagai berikut:
الصَّلَاةُ جَامِعَةُ
Arab Latin: Ash-shalâtu jâmiah
Artinya: “Mari kita kerjakan sholat berjamaah.”
Setelah itu, imam memimpin sholat berjamaah dimulai dengan membaca takbiratul ihram. Kemudian, mengerjakan sholat sunah Gerhana Bulan dengan urutan sebagai berikut:
Itulah informasi mengenai jadwal sholat gerhana Bulan. Semoga menjawab pertanyaan infoers!