IAIN Manado Ungkap Alasan Batalkan Acara Bedah Buku soal Ahmadiyah di Kampus

Posted on

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) , Sulawesi Utara (Sulut), mengungkap alasan membatalkan acara bedah buku yang membahas terkait Ahmadiyah di kampus. IAIN Manado menegaskan kebijakan itu semata-mata demi menjaga ketertiban.

“Keputusan pembatalan kegiatan ini diambil semata-mata untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus,” kata Pranata Humas IAIN Manado, Anis Fitrohatin dalam keterangannya, Minggu (6/6/2025).

Anis melanjutkan hal itu tanpa mengurangi semangat kebebasan akademik yang dijunjung tinggi IAIN Manado berdasar pada kaidah Fiqih Darul mafasid muqaddamala jalbil mashalih. Dalam artian mencegah keburukan harus didahulukan dari pada menciptakan kemaslahatan.

“Kami mengajak seluruh civitas akademika dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga marwah IAIN Manado, dengan semangat kebersamaan dan saling menghormati, kita dapat menciptakan suasana kampus yang kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dialog yang konstruktif,” jelasnya.

Kegiatan bedah buku tersebut diinisiasi oleh Gusdurian IAIN Manado bekerja sama dengan Rumah Moderasi Beragama (RMB) IAIN Manado. Buku yang dibahas berjudul ‘Menyingkap Tabir Kebenaran Ahmadiyah’ yang ditulis Samsi Pomalingo yang juga alumni IAIN Manado.

IAIN Manado sedianya sempat memberikan izin penggunaan fasilitas kampus berupa aula untuk acara tersebut. Namun dengan syarat menghadirkan narasumber pembanding dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Namun belakangan, MUI Sulawesi Utara dan MUI Manado menyurati IAIN Manado agar membatalkan kegiatan itu. Surat tersebut menyampaikan permintaan agar kegiatan dibatalkan dengan merujuk pada SKB 3 Menteri dan Fatwa MUI terkait Ahmadiyah.

Anis melanjutkan, pihak kampus kemudian menindaklanjuti surat MUI Sulut dan MUI Manado itu. Dari hasil rapat pimpinan diputuskan untuk membatalkan bedah buku itu demi menjaga kondusivitas kampus.

“Keputusan kegiatan bedah buku untuk tidak dilaksanakan di IAIN Manado semata-mata untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan kampus” tegas Anis.

Sebelumnya diberitakan, acara bedah buku di Aula IAIN Manado sedianya diagendakan pada Senin (2/6). Belakangan, pihak kampus membatalkan dan menuai kritikan Koalisi Advokasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Sulut yang turut terlibat dalam rencana acara itu.

Perwakilan Koalisi Advokasi KBB Sulut, Rohit Manese menyayangkan adanya keputusan pembatalan bedah buku tersebut. Dia menganggap acara tersebut merupakan kegiatan akademik.

“Terlebih ketika tidak melalui proses klarifikasi terbuka, kajian substantif ataupun dialog dengan panitia pelaksana dan narasumber,” ungkap Rohit Manese dalam keterangannya.