Warga Paccerakkang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan banjir yang selalu terjadi setiap tahun. Meski hujan hanya sebentar, air langsung naik dan masuk ke rumah warga.
Pantauan infoSulsel di lokasi, Jumat (31/10/2025), titik banjir tepatnya di jalan poros Mangga Tiga, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya. Salah seorang warga bernama Fendi (37) menceritakan hujan mulai mengguyur pukul 15.30 Wita dan tak butuh waktu lama air sudah masuk ke dalam rumahnya.
“Mulai hujan setengah 4 sore. Masuk rumah tadi airnya setengah 5,” ujar Fendi.
Fendi mengatakan air sempat merendam rumahnya hingga di atas mata kaki. Sementara di jalan luar rumah, air mencapai lutut orang dewasa.
“Kalau di rumah sih di atas mata kaki. Kalau di jalan luar rumah tadi, sedengkul sampai lutut,” katanya.
Dia menyebut genangan air tak berlangsung lama karena langsung surut setelah hujan berhenti. Namun, warga tetap kerepotan membersihkan rumah usai banjir.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Pas berhenti hujan langsung surut. nggak sampai bermalam,” ucapnya.
“Banjirnya sebentar. Bersihkannya yang repot,” tambahnya.
Fendi mengaku banjir sudah menjadi langganan di wilayahnya. Meski tidak setiap hujan air masuk rumah, namun setiap tahun pasti ada saja banjir yang merendam permukiman.
“Tiap tahun pasti banjir, tapi air masuk rumah nggak tiap hujan. Tiap tahun pasti pernah masuk,” tuturnya.
Menurutnya, banjir terjadi karena posisi permukimannya lebih rendah dibanding wilayah sekitar. Genangan mulai muncul dari area gerbang yang jaraknya sekitar seratus meter dari rumahnya.
“Iya. Pokoknya mulai dari gerbang situ. Kalau ke sananya aman, tinggi dia,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, akses jalan poros Paccerakkang, Makassar, terendam banjir hingga tak bisa dilalui kendaraan. Banjir terjadi usai wilayah tersebut diguyur hujan lebat selama kurang lebih 4 jam.
“Tadi hujannya sejak siang sudah mulai, curahnya lumayan deras. Mulai dari jam 12 sampai jam 4. Sekarang sudah redah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Fadli Tahar kepada infoSulsel, Jumat (31/10).
Fadli menyebut ketinggian air di Poros Paccerakkang mencapai 50 cm. Hingga sore ini, kendaraan masih belum bisa melintas dan diarahkan melalui jalur lain.
“Jadi memang di daerah kawasan Paccerakkang itu dari tahun lalu sempat terendam cukup signifikan sampai 70 cm. Kondisi ini ada kemungkinan berisiko karena termasuk daerah resapan di situ, jadi berisiko genangan tinggi jika hujan lebat berulang,” terang Fadli.
Menurutnya, banjir terjadi karena posisi permukimannya lebih rendah dibanding wilayah sekitar. Genangan mulai muncul dari area gerbang yang jaraknya sekitar seratus meter dari rumahnya.
“Iya. Pokoknya mulai dari gerbang situ. Kalau ke sananya aman, tinggi dia,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, akses jalan poros Paccerakkang, Makassar, terendam banjir hingga tak bisa dilalui kendaraan. Banjir terjadi usai wilayah tersebut diguyur hujan lebat selama kurang lebih 4 jam.
“Tadi hujannya sejak siang sudah mulai, curahnya lumayan deras. Mulai dari jam 12 sampai jam 4. Sekarang sudah redah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Fadli Tahar kepada infoSulsel, Jumat (31/10).
Fadli menyebut ketinggian air di Poros Paccerakkang mencapai 50 cm. Hingga sore ini, kendaraan masih belum bisa melintas dan diarahkan melalui jalur lain.
“Jadi memang di daerah kawasan Paccerakkang itu dari tahun lalu sempat terendam cukup signifikan sampai 70 cm. Kondisi ini ada kemungkinan berisiko karena termasuk daerah resapan di situ, jadi berisiko genangan tinggi jika hujan lebat berulang,” terang Fadli.
