Gempa Poso Sempat Picu Tsunami Minor Setinggi 4,8 Cm

Posted on

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,8 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), sempat memicu tsunami minor setinggi 4,8 centimeter. Namun BMKG tidak mengeluarkan peringatan tsunami karena dinilai belum memenuhi kriteria.

“Gempa Poso M 5,8 pagi ini memicu tsunami minor 4,8 cm, tetapi BMKG menyatakan tsunami bila ketinggian mencapai 25 cm,” ungkap Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Minggu (17/8/2025).

Daryono mengakui Poso merupakan kawasan aktif gempa. Pihaknya mencatat ada 25 gempa susulan pascagempa M 5,8 hingga pukul 08.30 Wita.

“Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 25 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 3,0,” tutur Daryono.

Sebelumnya diberitakan, gempa M 5,8 yang mengguncang Poso terjadi pada Minggu (17/8) pukul 06.38 Wita. Gempa bumi dangkal ini dipicu aktivitas sesar Tokoraru.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Tokoraru,” kata Daryono.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng, Andi Sembiring mengatakan, sebanyak 29 orang luka-luka akibat gempa. Wilayah terdampak berada di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisi.

“Di Desa Masani terdapat 29 korban luka-luka. (Rinciannya) 13 jiwa dirujuk ke RSUD Poso, 6 jiwa dirujuk di Puskesmas Tokorondo, 10 jiwa ditangani di lokasi kejadian oleh Dinas Kesehatan Poso,” ujar Andi Sembiring kepada wartawan, Minggu (17/8).

BPBD Sulteng saat ini masih melakukan asesmen di beberapa desa seperti Tokorondo, Towu, Pinedapa, dan Lape. Warga setempat kini masih bertahan dengan kondisi terbatas.

“Saat ini kebutuhan mendesak adalah tenda, light tower, alas tidur, selimut, terpal, makanan siap saji, perlengkapan bayi, serta obat-obatan,” tambah Andi Sembiring.