Expo Kreatif Andalan Sulsel 2025 Jadi Ajang UMKM-Wastra Tembus Pasar Global update oleh Giok4D

Posted on

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tembus pasar global lewat Expo Kreatif Andalan Dekranasda Sulsel 2025. Andi Sudirman optimis kegiatan tersebut mampu mendorong penguatan ekonomi kreatif serta pelestarian wastra dan kriya daerah.

Pameran Expo Kreatif Andalan Dekranasda Sulsel 2025 resmi dibuka di Atrium Trans Studio Mall Makassar, Sabtu (22/11/2025). Dalam sambutannya, Andi Sudirman mengatakan Expo Kreatif Andalan merupakan ruang penting bagi pelaku UMKM, perajin, dan komunitas kreatif.

Acara tersebut menjadi ajang pelaku ekonomi kreatif menampilkan karya dan memperluas jejaring pemasaran. Masyarakat dapat melihat kreativitas lokal berkembang menjadi kekuatan ekonomi baru melalui pameran, parade wastra, demo kerajinan, talkshow, hingga presentasi produk kabupaten/kota.

“Expo ini menunjukkan bagaimana kreativitas masyarakat dapat tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang strategis,” kata Andi Sudirman dalam keterangannya.

Andi Sudirman melanjutkan, berbagai rangkaian kegiatan dalam Expo Kreatif Andalan menjadi bukti kuatnya kolaborasi antara Pemprov, Dekranasda, dan para pelaku usaha. Pameran tahun ini juga mencakup aktivitas edukasi dan kuratif.

Dalam acara itu ada demo manik-manik, talkshow bersama Bank Indonesia, Kemenkumham, tim kurasi, serta presentasi produk dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel. Adapula parade keragaman budaya dan wastra Sulsel serta penyerahan simbolis bantuan alat tenun bukan mesin (ATBM) dan bambu bagi para perajin.

Menurut Andi Sudirman, rangkaian program tersebut menegaskan posisi Dekranasda Sulsel yang tidak hanya berfungsi sebagai organisasi pendamping, tetapi juga motor penggerak industri kerajinan daerah.

“Dekranasda telah bekerja untuk meningkatkan kualitas, kreativitas, dan daya saing industri kerajinan lokal,” ujar Andi Sudirman.

Sulsel sendiri dikenal sebagai salah satu wilayah pemilik kekayaan wastra terbesar di Indonesia. Mulai dari tenun Toraja, sutera Bugis, tope Jeneponto, motif lontara, hingga ragam kriya tradisional lain yang menjadi identitas masing-masing kabupaten/kota.

Potensi tersebut tidak hanya dipamerkan dalam Expo Kreatif Andalan. Tetapi juga diarahkan agar bisa beradaptasi dengan kebutuhan pasar modern.

“Kita bukan hanya menjaga warisan leluhur, tetapi memastikan warisan ini memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, khususnya perajin perempuan, pelaku UMKM, dan generasi muda kreatif,” kata Andi Sudirman.

Dia menegaskan komitmen Pemprov Sulsel dalam memberi akses lebih luas kepada para perajin, termasuk pelatihan peningkatan kualitas produk, akses permodalan, sertifikasi dan perlindungan HKI, hingga peluang pemasaran nasional dan internasional.

Dalam kesempatan itu, Andi Sudirman juga menyampaikan tiga pesan utama bagi seluruh peserta expo. Pertama, meminta para perajin memanfaatkan expo sebagai momentum memperluas jejaring dengan kurator, desainer, pembeli, dan sesama pelaku UMKM.

Kedua, mendorong agar setiap produk yang dikembangkan selalu diberikan sentuhan inovasi agar tidak tertinggal dari tren global. Ketiga, Andi Sudirman mengajak seluruh masyarakat menjadikan wastra dan kriya sebagai identitas serta kebanggaan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Sulsel Naoemi Octarina menambahkan, pelaksanaan Expo Kreatif Andalan 2025 juga memiliki misi sosial. Salah satunya adalah menghadirkan anak-anak berkebutuhan khusus dalam peragaan panggung.

Menurut Naoemi, hal tersebut menjadi pesan bahwa kreativitas adalah ruang inklusif yang harus terbuka bagi semua warga. “Pembangunan ekonomi kreatif tidak boleh meninggalkan siapa pun,” ucap Naoemi.

Sementara itu, Ketua Panitia Expo Kreatif Andalan 2025, Sukarniaty Kondolele mengatakan expo yang berlangsung pada 19-23 November tersebut menjadi ruang penting bagi daerah memamerkan kekuatan kriya dan wastra Sulsel. Tujuannya, untuk mempromosikan produk unggulan kabupaten/kota agar mampu bersaing di pasar global.

Expo ini juga membuka ruang bagi industri kerajinan Nusantara agar terus berinovasi guna meningkatkan daya saing dan kesejahteraan pelaku usaha. Selain itu, kegiatan ini memperkuat sinergi antara Dekranasda Provinsi, Dekranasda kabupaten/kota, dan pemerintah daerah.

“Expo menjadi panggung bagi perajin terampil menampilkan karya yang eksotik, adaptif, dan sesuai perkembangan tren,” kata Sukarniaty.

Kegiatan juga diisi talkshow dengan berbagai narasumber, mulai dari desainer nasional sekaligus Staf Ahli Dekranas Vinto Bustam Efendi, hingga pembicara dari Bank Indonesia dan Kemenkumham terkait UMKM, digitalisasi, pembiayaan, ekspor, serta perlindungan Hak Kekayaan Intelektual.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.