Contoh Modul Ajar Deep Learning untuk SD-SMA, Asah Cara Berpikir Mendalam

Posted on

Pembelajaran deep learning berfokus pada pemahaman mendalam serta pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Agar proses belajar berlangsung lebih terarah, guru perlu menyusun modul ajar deep learning yang efektif.

Lantas, seperti apa contoh modul ajar deep learning yang dapat diterapkan untuk menciptakan pembelajaran efektif di kelas?

Dilansir dari buku Penerapan Pembelajaran Deep Learning dalam Pendidikan Indonesia oleh Pipit Utami dkk, pembelajaran deep learning menekankan pemahaman konseptual, refleksi, dan kemampuan implementasi pengetahuan. Proses ini mencakup analisis, berpikir kritis dan kreatif, serta pemecahan masalah.

Deep learning merupakan transisi dari metode pembelajaran lama yang hanya bersifat permukaan (surface learning). Metode surface learning sendiri menggunakan hafalan dan berfokus pada penguasaan materi secara dangkal.

Bagi sebagian orang, pembelajaran deep learning masih tergolong metode baru sehingga belum banyak tersedia modul ajar yang bisa langsung digunakan. Untuk itu, berikut infoSulsel menyajikan contoh modul ajar deep learning jenjang SD hingga SMA sebagai referensi bagi guru dan tenaga pendidik.

Cermati, yuk!

Contoh modul ajar deep learning tersedia pada laman Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang dikelola Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI. Jika ingin membuka dan mengunduh modul ajar, guru dan tenaga pendidik perlu login terlebih dahulu menggunakan email belajar id.

Nah, berikut ini link contoh modul ajar deep learning pada laman GTK:

Berikut contoh modul ajar deep learning untuk jenjang SD kelas 5 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti:

Klik link di bawah ini untuk membuka contoh modul ajar untuk murid kelas 6 SD:

Guru dan tenaga pendidik dapat mencontoh modul ajar deep learning SD Pendidikan Pancasila untuk kelas 1 berikut:

Modul ajar ini jenjang SMP ini memuat materi mengenai perubahan iklim. Isinya dilengkapi pemanfaatan digital, lingkungan pembelajaran, hingga prinsip pembelajarannya. Klik link di bawah ini untuk melihat:

Ada pula contoh modul ajar deep learning jenjang SMP dengan tema Taksonomi Tumbuhan. Berikut link-nya:

Contoh modul ajar deep learning jenjang SMA ini berisi materi tentang Teks Eksplanasi. Klik untuk melihat dan mengunduh modul ajar:

Menukil kembali buku Penerapan Pembelajaran Deep Learning dalam Pendidikan Indonesia, di bawah ini contoh modul ajar deep learning SMK yang berbasis proyek. Modul ini ditujukan untuk jenjang SMK Program Keahlian Teknik Elektronika.

Isi dan struktur modul ajar ini dapat dijadikan referensi bagi para tenaga pendidik. Berikut contohnya:

Program Keahlian Teknik Elektronika

Identitas Modul

Nama Mata Pelajaran: Pekerjaan Dasar Elektromekanik
Kompetensi Keahlian: Teknik Elektronika Industri
Topik Modul: Perancangan Sistem Pencahayaan Otomatis Berbasis Sensor
Alokasi Waktu: 6 JP (3 pertemuan)
Model Pembelajaran: Project-Based Learning (PjBL) berbasis deep learning
Fokus Keterampilan Abad 21: Berpikir kritis, kolaborasi, refleksi, dan transfer pengetahuan

Tujuan Pembelajaran (CP dirumuskan dengan pendekatan PM)

a. Siswa mampu memahami prinsip kerja sensor cahaya (LDR) dan modul relay
b. Siswa mampu menganalisis kebutuhan sistem pencahayaan otomatis di lingkungan sekolah
c. Siswa mampu merancang dan membuat prototipe sistem tersebut secara kolaboratif
d. Siswa mampu merefleksikan proses berpikir dan hasil belajar melalui jurnal proyek

Pemicu Belajar Kontekstual

Studi Kasus:

Di beberapa ruang kelas atau taman sekolah, pencahayaan masih dinyalakan secara manual sehingga boros energi dan tidak efisien. Kepala sekolah mengusulkan ide agar siswa SMK merancang sistem pencahayaan otomatis yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Pertanyaan Pemantik:
a. Mengapa pencahayaan otomatis dibutuhkan di sekolah?
b. Bagaimana sensor cahaya bisa dimanfaatkan untuk sistem yang efisien?
c. Apa tantangan teknis dan solusi yang mungkin diterapkan?

Tabel Langkah Pembelajaran Aktif (PjBL Deep Learning)

Investigasi & Perencanaan

Pengembangan Produk

Refleksi dan Uji Coba

Fleksibilitas dan Diferensiasi

a. Siswa dengan keterampilan teknis tinggi dapat memperluas proyek (misal menambah fitur timer atau aplikasi IoT sederhana)
b. Siswa pemula dapat fokus pada perancangan sistem dasar dan simulasi virtual (menggunakan Tinkercad atau Proteus)
c. Guru dapat menyesuaikan kedalaman materi dan alat sesuai fasilitas sekolah

Integrasi Antarmata Pelajaran / Kehidupan Nyata

a. Fisika: Konsep intensitas cahaya, energi listrik
b. Matematika: Pengukuran tegangan dan arus, konversi satuan
c. Bahasa Indonesia: Penulisan laporan teknis dan refleksi
d. PPKn: Nilai gotong royong, tanggung jawab sosial
e. Sains: Efisiensi energi dan kesadaran ekologis

Catatan untuk Guru

Modul ini menuntut pendampingan yang fleksibel dan reflektif. Guru bukan hanya memberi instruksi teknis, tetapi memfasilitasi eksplorasi siswa, mendorong refleksi, dan menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan bermakna.

Sebagaimana contohnya di atas, modul ajar deep learning tidak hanya mencantumkan tujuan pembelajaran namun juga memuat strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Supaya lebih jelas, berikut komponen modul ajar deep learning:

Tenaga pendidik juga sebaiknya memahami karakteristik atau ciri khas modul ajar agar modul bisa disusun dengan tepat. Modul ajar yang benar akan memudahkan guru mewujudkan tujuan deep learning yang berfokus pada pemahaman mendalam siswa.

Nah, berikut sejumlah karakteristik yang sebaiknya dicantumkan dalam modul ajar deep learning:

Modul dimulai dari masalah, fenomena, atau situası nyata yang dekat dengan kehidupan peserta didik. Ini membangun meaning dan engagement sejak awal. Contoh: suhu ruang praktik naik-turun → merancang alat pengendali suhu otomatis.

Pembelajaran tidak bersifat instruksional satu arah, tetapi memberi ruang untuk eksplorasi, diskusi kelompok, pengambilan keputusan, dan pencarian solusi bersama. Siswa aktif, guru fasilitator.

Modul memberi tempat bagi siswa untuk meninjau ulang proses belajar mereka: apa yang dipahami, strategi apa yang berhasil, apa yang perlu diperbaiki. Refleksi bisa berupa jurnal, diskusi, atau asesmen diri.

Asesmen tidak hanya mengukur “jawaban benar”, tetapi juga menilai cara berpikir, argumentasi, dan proses pengambilan keputusan siswa. Ini mendorong metakognisi dan transfer pengetahuan.

Modul memberi ruang bagi guru untuk menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai kebutuhan kelas, dan bagi siswa untuk mengekspresikan pemahamannya dengan cara yang sesuai dengan gaya belajarnya.

Itulah contoh modul ajar deep learning lengkap dengan komponen dan karakteristiknya. Semoga membantu!

Contoh Modul Ajar Deep Learning untuk SD, SMP, SMA-SMK

1. Contoh Modul Ajar Deep Learning SD – Pendidikan Agama Islam

2. Contoh Modul Ajar Deep Learning SD – IPAS Menjelajah Luar Angkasa

3. Contoh Modul Ajar Deep Learning SD – Pendidikan Pancasila

4. Contoh Modul Ajar Deep Learning SMP – IPA Perubahan Iklim

5. Contoh Modul Ajar Deep Learning SMP – IPA Taksonomi Tumbuhan

6. Contoh Modul Ajar Deep Learning SMA

7. Contoh Modul Ajar Deep Learning SMK

Komponen Modul Ajar Deep Learning

Karakteristik Modul Ajar Deep Learning

1. Pemicu Kontekstual yang Relevan

2. Kegiatan Eksploratif dan Kolaboratif

3. Refleksi sebagai Bagian dari Asesmen

4. Penilaian Proses Berpikir, Bukan Hasil Akhir

5. Ruang Fleksibel untuk Adaptasi dan Personalisasi Belajar