China Lirik Investasi di Sektor Perikanan Sulsel, Pemprov Siap Kolaborasi

Posted on

Potensi besar sektor perikanan di Indonesia menarik perhatian investor asal China, termasuk di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemprov Sulsel menyambut baik rencana investasi itu dan siap berkolaborasi meningkatkan ekspor di sektor perikanan.

“Waktu itu kementerian (KKP) menyampaikan ini kan ke seluruh nasional ya, bahwa ada investasi dari China itu secara nasional mau berinvestasi di seluruh provinsi di Indonesia,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, M. Ilyas kepada wartawan, Selasa (9/9/2025).

Meski begitu, ia belum tahu betul mengenai teknis kerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait investasi tersebut. Ilyas mengaku terbuka dengan setiap investasi yang ada.

“Intinya kalau terkait mengenai Tuna, Tongkol dan Cakalang (TTC), pasti kita welcoming lah kalau ada investasi,” sebutnya.

Ia juga mendorong agar ikan yang ditangkap di Sulsel bisa layak ekspor. Sebab sejauh ini, kata dia, dari 90 ribu ton ikan tuna yang ditangkap hanya 2.500-2.900 ton yang kualitasnya layak ekspor.

“Yang kita harus dorong itu adalah investasi bagaimana adanya range ini yang cukup besar antara yang sudah ditangkap. Dari data yang kami punya, itu kurang lebih 90 ribu ton itu Tuna, tetapi masih 2.500-2.900 ton yang bisa diekspor,” bebernya.

Para investor yang ingin menanamkan modalnya pun diharap bisa membantu meningkatkan kualitas TTC di Sulsel. Sehingga lebih banyak yang bisa diekspor.

“Jadi kalau mereka mau investasi untuk TTC ini, kita berharap itu salah satunya adalah bagaimana meningkatkan kualitas ya. Kualitas hasil tangkapan oleh nelayan kita, nelayan tradisional kita,” ungkapnya.

Menurut dia, investor yang datang ke Sulsel tentu tidak akan bersaing dengan pengusaha lokal. Namun justru menjadi mitra untuk menciptakan nilai tambah dari hasil tangkapan.

“Justru kehadiran (investOr) itu adalah memberikan nilai tambah, nilai tambah bagi produk perikanan kita gitu. Jadi bukan hanya jumlahnya atau volumenya yang harus ditambah tetapi juga kualitasnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel, Asrul Sani menyebutkan, potensi sektor perikanan di Sulsel menjadi perhatian serius pemerintah dan investor asing. Saat ini, produksi ikan yang tercatat baru sekitar 400 ribu ton.

“Kami sudah mengadakan FGD (Focus Group Discussion) dengan KKP terkait potensi ikan di Sulsel, khususnya Tuna, Tongkol, dan Cakalang. Potensi kita itu mencapai 1,1 juta ton, namun yang diproduksi baru 400 ribu ton,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun sudah ada nota kesepahaman atau MoU antara pemerintah China dan KKP, meski kerja sama tersebut masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. Pemprov Sulsel pun bersiap menyambut kerja sama itu.

“Secara nasional, perencanaan kita untuk sektor perikanan berfokus pada Teluk Bone, dan kawasan minapolitan, kawasan terintegrasi dari hulu ke hilir, juga dikembangkan di Selayar dan Sinjai,” pungkasnya.