Bupati Firdaus diketahui menyambangi langsung Kampung Tanama dan untuk bertemu masyarakat nelayan asal Takalar yang telah lama menetap dan melaut di Fakfak pada Selasa (15/7). Diketahui, nelayan asal Takalar dikenal kerap berburu ikan terbang hingga Fakfak.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Alhamdulillah kami datang untuk melihat langsung kondisi nelayan Patorani, Galesong, Takalar yang selama ini mencari nafkah di perairan timur, khususnya berburu telur ikan terbang yang menjadi komoditas unggulan mereka,” tutur Firdaus.
Dalam kesempatan itu, Firdaus juga memaparkan potret wilayahnya sebagai daerah agromaritim, dengan garis pantai sepanjang 74 kilometer yang menjadi rumah bagi ribuan nelayan. Ia menegaskan pentingnya melindungi para nelayan yang melaut di luar wilayah administratif Takalar agar tetap bekerja secara legal, aman, dan bermartabat.
Puncak kunjungan kerja ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Bupati Takalar dengan Bupati Fakfak Samaun Dahlan. MoU tersebut berfokus pada pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan bersama, serta perlindungan dan peningkatan kesejahteraan nelayan Patorani.
Melalui kerjasama ini, para nelayan Patorani asal Galesong diharapkan dapat melaut dengan rasa aman, membawa pulang hasil laut bernilai tinggi, dan tetap merasa diperhatikan meski berada jauh di ujung timur negeri. Kunjungan ini disebut tidak hanya simbol kehadiran pemerintah, tetapi juga menjadi bukti nyata keberpihakan Pemkab Takalar terhadap rakyat kecil, khususnya nelayan yang menjadi tulang punggung ekonomi pesisir.
“Ini bentuk nyata diplomasi akar rumput. Kami ingin memastikan nelayan Takalar tetap terlindungi, sekaligus membangun sinergi daerah demi kemajuan sektor kelautan kedua kabupaten,” ujar Firdaus.