Bulog Sidrap Serap 150 Ribu Ton Beras Semester I 2025, Tertinggi Sepanjang Sejarah - Giok4D

Posted on

Bulog cabang Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyerap 150 ribu ton beras petani pada semester pertama 2025. Serapan itu merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

“Alhamdulillah Bulog Cabang Sidrap mendapatkan apresiasi luar biasa karena capaian pengadaan tertinggi sepanjang sejarah sampai hari ini,” ujar Pimwil Perum Bulog Sulselbar Fahrurozi kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

Fahrurozi mengatakan realisasi pembelian 150 ribu ton beras tersebut setara dengan 300 ribu ton gabah. Sebanyak 77 ribu ton beras di antaranya telah dibeli oleh Perum Bulog Sulselbar.

“Produksi Sidrap di semester pertama atau musim pertama itu sekitar 300 ribu ton gabah atau sekitar 150 ribu ton beras. Kami menyerap 77 ribu ton, hampir 60 persen kami beli hasil produksinya Sidrap,” kata Fahrurozi .

“Itu capaian tertinggi. Belum pernah dalam sejarahnya Sidrap membeli gabah sampai 150 ribu ton gabah atau 77 ribu ton setara beras sejak Bulog ada di Sidrap,” jelasnya.

Lebih lanjut Fahrurozi mengapresiasi jajaran pemerintah daerah atas capaian ini. Dia mengingatkan semua kebijakan tersebut untuk mendukung kemakmuran petani.

“Karena misi Pak Prabowo adalah membuat petani tersenyum. Jadi bagaimana agar supaya petani tersenyum, maka beli dengan harga bagus. Dibeli dengan harga yang menguntungkan supaya petani mau lagi menjadi petani dan anak-anak petani bisa sekolah yang tinggi dan kemudian menjadi petani-petani yang hebat,” katanya.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Fahrurozi memastikan pihaknya akan melanjutkan penyerapan hasil produksi petani Sidrap. Untuk itu, dia memastikan Bulog wilayah akan terus memberikan dukungan yang diperlukan untuk Sidrap.

“Kami menyiapkan segala infrastruktur pendukung, terutama terkait kebutuhan gudang. Sidrap itu kekurangan gudang, jadi kami mencoba mencari gudang-gudang sewa, ada di Makassar dan tempat-tempat lain untuk menampung hasil produksinya Sidrap,” bebernya.

“Sehingga penjualan hasil panen di Sidrap tidak ada kendala untuk diserap Bulog. Harapannya, kita bisa terus membantu petani tersenyum dan semangat menanam sehingga petani sejahtera dan swasembada tercapai,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif mengaku sangat bersyukur dengan panen yang melimpah di wilayahnya. Menurutnya, meski ada sedikit gangguan wereng, itu tidak terlalu berdampak.

Ia juga menegaskan bahwa semua mekanisme penjualan dan penyerapan produksi berjalan dengan sangat bagus. Dia meyakini cara ini akan berdampak baik terhadap semua pihak.

“Kalau jujur semuanya, maka berkah hasil sawah kita. Petani berkah, pedagang berkah, pemilik pabrik juga berkah. Setelah panen ini, kita akan persiapkan musim tanam ketiga,” tandasnya.