Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengawal pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa. Proyek strategis nasional (PSN) itu diklaim akan menjadi pengendali banjir di kawasan Makassar, Maros, Sungguminasa dan Takalar (Mamminasata).
“Bendungan ini akan menjadikan sekitar 23 ribu hektare sawah menjadi IP300 atau index 3 kali yang semula dua kali dengan hanya Bendungan Bili Bili,” kata Andi Sudirman usai meninjau pembangunan Bendungan Jenelata, Selasa (21/10/2025).
Bendungan Jenelata tidak hanya mendukung sektor pertanian serta pariwisata di Sulsel. Andi Sudirman menegaskan proyek ini menjadi salah satu infrastruktur penting yang mampu memperkuat ketahanan air.
“Juga sebagai upaya mengendalikan banjir Mamminasata, serta mampu menyediakan air baku nantinya untuk proyeksi sambungan rumah (SR) 40 ribu,” tambah Andi Sudirman.
Dalam kunjungannya, Andi Sudirman turut didampingi Kepala Kejati Sulsel Agus Salim. Andi Sudirman mengapresiasi Kejati Sulsel yang memberikan pendampingan hukum demi kelancaran pembebasan lahan di lokasi proyek.
“Tentu apresiasi kepada Kejaksaan Tinggi Sulsel yang sangat proaktif dalam mendukung pembebasan lahan dan pendampingan hukum. Sinergi ini sangat membantu agar pembangunan berjalan lancar dan sesuai aturan,” tegasnya.
Progres pembangunan Bendungan Jenelata saat ini telah mencapai sekitar 19% dan diproyeksi selesai 2028. Andi Sudirman mendorong agar proses konstruksi dipercepat melalui kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan lembaga pendukung.
Bendungan ini memiliki nilai strategis untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian, serta membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan masyarakat. Andi Sudirman memastikan Pemprov Sulsel mempercepat proyek investasi ini demi menggerakkan ekonomi.
“Kami berharap masyarakat sekitar dapat mendukung proyek besar ini karena dapat menghidupkan ekonomi, wisata dan pendapatan masyarakat penerima manfaat,” pungkas Andi Sudirman.