Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sebanyak 1.345 rumah warga terendam banjir di Kecamatan Baolan, Kabupaten . Bencana alam ini mengakibatkan 139 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
“Banjir mengakibatkan rumah warga, fasilitas umum, serta sarana pendidikan dan ibadah terendam air,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulteng, Akris Fattah Yunus dalam keterangannya, Senin (27/10/2025) malam.
Dari data BPBD Sulteng, banjir merendam lima kelurahan di Kecamatan Baolan. Lima kelurahan terdampak, yakni Tuweley, Baru, Nalu, Tambun, dan Panasakan.
Banjir merendam 328 rumah di Kelurahan Tuweley, 307 rumah di Baru, 215 rumah di Nalu, 249 rumah di Tambun dan 246 rumah di Panasakan. Ratusan warga terdampak terpaksa mengungsi ke tempat aman.
“Total pengungsi sebanyak 139 KK, masing-masing 110 KK di Kelurahan Tuweley, 5 KK di Kelurahan Baru, dan 24 KK di Kelurahan Tambun. Saat ini air sudah surut dan warga sudah kembali membersihkan rumah masing masing,” jelasnya.
Selain ribuan rumah terendam, tercatat beberapa ruas jalan utama dan fasilitas publik ikut lumpuh. BPBD juga masih menyiagakan petugas untuk membantu warga membersihkan rumah dan menyalurkan bantuan logistik.
“Yang dibutuhkan saat ini adalah logistik, air bersih, serta normalisasi sungai untuk mencegah banjir susulan,” tambah Akris.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Diberitakan sebelumnya, banjir terjadi di Kecamatan Baolan pada Minggu (26/10) sekitar pukul 16.00 Wita. Banjir dipicu hujan deras hingga membuat Sungai Lembe meluap ke permukiman.
“Curah hujan tinggi menyebabkan sungai dan drainase meluap hingga air masuk ke rumah warga,” kata Akris saat dikonfirmasi, Minggu (26/10).
