Bacaan Sholat Gerhana Bulan dari Niat sampai Salam, Lengkap Tata Caranya - Giok4D

Posted on

Sholat sunah khusuf atau sholat gerhana Bulan memiliki tata cara khusus mencakup bacaan niat, surah yang dianjurkan, hingga doa setelah sholat. Lantas, bagaimana sebenarnya bacaan sholat gerhana Bulan sesuai tuntunan?

Mengutip buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet karya Ibnu Watiniyah, sholat gerhana Bulan dikerjakan sejak gerhana mulai terjadi hingga selesai atau kembali seperti semula. Hukum mengerjakannya adalah sunah muakkad, artinya sangat dianjurkan untuk diamalkan.

Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT:

وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, Matahari, dan Bulan. Janganlah bersujud kepada Matahari dan jangan (pula) kepada Bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS Fushshilat [41]: 37)

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Nah, bagi yang ingin mengamalkannya, berikut bacaan sholat gerhana Bulan mulai mulai dari niat sampai salam lengkap tata caranya. Simak, yuk!

Bacaan sholat gerhana Bulan dimulai dengan ta’awudz, surah Al-Fatihah, lalu dilanjutkan dengan surah panjang seperti Al-Baqarah pada rakaat pertama.

Setelah rukuk pertama, kembali membaca Al-Fatihah dan surah panjang lain yang lebih pendek dari bacaan sebelumnya, misalnya surah Ali Imran. Pada rakaat kedua, bacaan diawali dengan Al-Fatihah, kemudian disunahkan surah yang lebih pendek lagi dari rakaat pertama.

Supaya lebih mudah dipahami, berikut tata cara sholat gerhana Bulan lengkap dengan bacaan yang dianjurkan:

Ketika gerhana mulai terjadi, dan jamaah sudah berkumpul, salah seorang jamaah atau muazin mengumandangkan seruan sholat sunah sebagai berikut:

الصَّلَاةُ جَامِعَةُ

Arab Latin: Ash-shalâtu jâmiah

Artinya: “Mari kita kerjakan sholat berjamaah.”

Setelah itu, imam memimpin sholat berjamaah dimulai dengan membaca takbiratul ihram. Kemudian, mengerjakan sholat sunah gerhana Bulan dengan urutan sebagai berikut:

Sebagaimana tata cara di atas, sholat gerhana Bulan dikerjakan sebanyak dua rakaat dengan empat rukuk panjang dan empat sujud. Disunahkan membaca surah panjang yang dibacakan dengan jahr atau lantang.

Ketentuan mengenai bacaan sholat gerhana Bulan dan tata caranya dijelaskan oleh Aisyah RA dalam hadits berikut:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَهَرَ فِي صَلَاةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ فَصَلَّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي رَكْعَتَيْنِ وَأَرْبَعَ سَجَدَاتٍ.

Artinya: “Sesungguhnya Nabi mengeraskan bacaannya saat sholat gerhana Bulan; beliau mengerjakan sholat empat kali rukuk dan empat kali sujud.” (HR Al-Bukhari)

Sholat gerhana dianjurkan untuk dilaksanakan berjemaah di masjid jami’ (masjid tempat sholat Jumat), sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW. Namun, sholat ini tetap sah jika dikerjakan sendiri di rumah sesuai kemampuan masing-masing.

Buya Yahya dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV menjelaskan bahwa sholat gerhana juga bisa dilakukan dengan tata cara sederhana. Yakni seperti sholat Subuh dua rakaat, namun tetap dengan niat sholat khusuf.

“Sholat gerhana itu bisa Anda sholat dengan empat ruku yang panjang dengan ayat yang panjang di masjid. Kalau tidak Anda sholat seperti sholat biasa saja, seperti sholat Subuh. Seperti sholat dua rakaat, kalau Anda tidak bisa jemaah dua rakaat saja. Niatkan sholat khusuf,” ujar Buya Yahya dalam Kanal YouTube Al-Bahjah TV dikutip pada Minggu (7/9/2025).

Usai melaksanakan sholat gerhana Bulan, umat muslim disunnahkan untuk memanjatkan doa. Sebab, momen ini termasuk salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ يُخَوِّفُ بِهِمَا عِبَادَهُ وَإِنَّهُمَا لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ كُسُوفَ أَحَدِهِمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ.

Artinya: “Sesungguhnya Matahari dan Bulan itu adalah dua tanda kekuasaan Allah. Dengan keduanya, Allah menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Terjadinya gerhana Matahari dan Bulan itu bukanlah karena kematian seseorang. Oleh karena itu, jika engkau melihatnya, maka sholatlah dan berdoalah hingga gerhana itu tersingkap dari kalian.”
(HR An-Nasa’i)

Doa yang bisa dibacakan setelah sholat gerhana Bulan sebagai berikut dikutip dari lama Al-Azhar:

ا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ وَ كُنَّا لَكَ عَبْدٌ

Arab Latin: Alhamdulillah hamdan daaiman thaahiran thayyiban mubarakan fiih. Mil’ussamawati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa bainahumaa, wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du. Ahaqqa maa qaalal ‘abdu, wa kunna laka ‘abdun.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, pujian murni, baik dan diberkati-Nya. Yang memenuhi langit dan memenuhi bumi dan memenuhi apa yang ada di antara mereka dan mengisi apa pun yang Anda inginkan. (Dia) yang paling berhak memanggil hamba dan kami semua adalah hamba.”

Demikianlah ulasan mengenai bacaan sholat gerhana Bulan mulai dari niat, surah, doa, serta tata caranya. Jangan lupa diamalkan!

Bacaan dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

Ketentuan Bacaan dan Tata Cara Sholat Gerhana

Doa Setelah Sholat Gerhana Bulan