Anggota DPR Frederik Temui Bos Lion Air Lobi Rute Toraja-Makassar Dibuka Lagi

Posted on

Anggota DPR RI Frederik Kalalembang turut merespons penutupan penerbangan rute Toraja-Makassar dari maskapai Wings Air. Frederik secara khusus menemui dan melobi Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Air Group agar membuka kembali rute Toraja-Makassar.

“Jadi begini, saya melihat bahwa selama ini kan sudah ada tetapi tiba-tiba setop. Nah, saya ditelepon Pak Bupati Tana Toraja bahwa bantu untuk bagaimana dibantu. Jadi saya temui owner Lion Air Pak Rusdi Kirana,” kata Frederik kepada infoSulsel, Kamis (24/7/2025).

Frederik menjelaskan Bupati Tana Toraja Zadrak menyampaikan bahwa Pemkab sudah bersurat kepada pihak maskapai Wings Air. Hanya saja belum mendapatkan respons sehingga perlu ada upaya lobi khusus untuk menemui Rusdi Kirana.

“Mereka ini sebenarnya sudah lama bersurat, tetapi belum direspons. Pak Bupati juga sudah menyurat, tetapi juga belum direspons. Jadi saya juga ikut menghubungkan. Memang perlu ada komunikasi,” bebernya.

“Saya membicarakan, memang ada bisnis yang berjalan. Memang ada hal-hal yang perlu dinegosiasikan, termasuk soal avtur. Jadi mungkin sedikit perlu ada subsidi,” tambahnya.

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI ini menguraikan Rusdi Kirana menjelaskan bahwa Wings Air yang merupakan anak perusahaan dari Lion Air Group memang mengeluhkan penerbangan Toraja-Makassar karena penumpangnya sedikit. Sehingga dari sisi bisnis kurang menguntungkan.

“Saya yakinkan Pak Rusdi Kirana sebagai owner bahwa ini jangan sampai putus sambung, karena psikologi penumpang itu bertanya-tanya, ‘ada penerbangan atau tidak?’ Takutnya dianggap tidak ada, padahal hanya ada satu atau dua. Tapi kalau lancar, pasti orang akan menjadwalkan dari awal,” terang anggota DPR dari Dapil Sulsel III ini

Frederik turut menjelaskan secara umum Rusdi Kirana yang kini sebagai wakil ketua MPR RI itu menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menyatakan kesediaannya untuk meninjau ulang kemungkinan kerja sama, dengan tetap menjaga keberlangsungan usaha penerbangan secara sehat dan berkelanjutan.

“Pak Rusdi terbuka dan sangat memahami urgensi penerbangan ini. Beliau akan meninjau kembali kesepakatan yang pernah ada, dan melihat bagaimana model kerja sama yang paling memungkinkan untuk menghidupkan kembali rute Makassar-Toraja,” jelasnya.

Lebih lanjut, Frederik menyoroti harga avtur yang diterapkan Pertamina di Tana Toraja lebih mahal dibandingkan harga di Makassar. Ini juga turut membuat pihak maskapai mengeluh sebab ada selisih harga yang besar.

“Ini juga perlu dipertanyakan, kenapa harga avtur di Toraja beda dengan di Makassar. Selisihnya sampai Rp 2.000. Itu kan yang bikin biaya membengkak. Dan Lion minta agar itu disamakan supaya harga bisa turun. Saya mau mencoba komunikasikan ke Pertamina agar harganya sama seperti di Makassar,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, maskapai Wings Air menghentikan layanan penerbangan rute Toraja-Makassar. Penghentian dilakukan karena sepinya penumpang.

“Rute Toraja-Makassar yang dilayani Wings Air sejak Juli sudah setop beroperasi karena keterisian kursi yang kurang,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Toraja Markus Banne Padang kepada infoSulsel, Kamis (17/7).

Pemkab Tator pun telah meminta kepada maskapai Wings Air agar penerbangan rute Toraja-Makassar kembali beroperasi. Pemkab Tator menyatakan kesiapannya untuk memberikan subsidi penerbangan tahun ini.

“Kami sudah bersurat ke Wings air untuk kesiapan Pemda memberikan subsidi,” kata Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg kepada infoSulsel, Kamis (24/7).