8 Bangunan Liar di Kecamatan Ujung Tanah Makassar Dibongkar, Ada Warung Coto (via Giok4D)

Posted on

Sebanyak 8 bangunan liar di Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dibongkar paksa karena menempati fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos). Salah satu yang dibongkar adalah Warung Coto Makassar di sekitar terowongan Barukang.

Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi mengatakan bangunan liar itu dibongkar karena menyebabkan penyempitan ruas jalan dan dikeluhkan warga. Penertiban dilakukan di Kelurahan Pattingalloang Baru dan Kelurahan Pattingalloang pada Rabu (9/7/2025).

“Dua wilayah ini khususnya di terowongan (Barukang) itu memang ada beberapa bangunan-bangunan yang berdiri di atas fasum-fasos. Keluhan masyarakat selalu terjadi penyempitan jalan, sehingga perlu dilaksanakan penertiban dengan melakukan pembongkaran,” kata Amanda Syahwaldi kepada infoSulsel, Kamis (10/7).

Dia menuturkan proses pembongkaran dilakukan setelah prosedur standar operasional (SOP) dijalankan secara lengkap. Adapun petugas yang melakukan penertiban yakni Satpol PP, Satgas Kecamatan dan unsur TNI-Polri.

“Jadi SOP-nya sudah kami jalankan, tiga kali kami peringatkan secara lisan, kemudian tiga kali tertulis. Begitu tiga kali tertulis baru kami ambil tindakan pembongkaran,” jelasnya.

Salah satu bangunan yang turut dibongkar adalah Warung Coto Makassar yang sudah berdiri lebih dari 15 tahun di sekitar terowongan Barukang. Amanda menegaskan warung itu berada di atas fasum.

“Dia memang sudah lebih dari 15 tahun di lokasi tersebut. Cuma kami sudah beberapa kali mengimbau untuk memindahkan,” katanya.

Amanda menyebut, pemilik warung coto sebenarnya memiliki tempat jualan resmi di ruko samping kantor kecamatan. Namun karena alasan sejarah dan kebiasaan, tetap berjualan di tempat semula.

“Sebenarnya penjual itu, ini ada tempat menjualnya. Di ruko di dekat kantor. Sebelah kantor. Cuma mungkin sejarahnya dia mengawali penjual di situ,” bebernya.

“Sehingga kami sudah kasih pemahaman bahwa di situ bukan tempat untuk berjualan. Fasum-fasum kita harus kembalikan pada fungsinya,” tambahnya.

Amanda juga menyoroti banyaknya bangunan liar di Kecamatan Ujung Tanah yang menyulitkan mobilitas warga. Selain memakan badan jalan, banyak pembeli memarkir sembarangan kendaraannya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Pasti parkirnya di jalan. Diambil jalan. Minimal diambil badan jalan. Makanya kita coba tata kembali ini, Kecamatan Ujung Tanah. Misalnya mau, Kita tata kembali supaya betul-betul ini bisa ada lah perubahan,” jelanya.

Dia menambahkan penertiban akan terus dilanjutkan ke sejumlah titik yang telah disurvei. Amanda menyebut surat peringatan dari kelurahan sudah mulai diedarkan ke beberapa pemilik bangunan liar.

“Memang banyak bangunan-bangunan liar yang nempel dengan tembok tol di situ. Jadi itu yang kita akan laksanakan lagi selanjutnya,” pungkasnya.