7 Hikmah Qurban, Lebih dari Sekadar Ibadah Penyembilan di Hari Raya Idul Adha baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Ibadah qurban merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam, terutama saat Idul Adha. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, qurban juga merupakan simbol pengorbanan dan keikhlasan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami hikmah-hikmah di balik pelaksanaannya, agar ibadah qurban tidak sekadar menjadi rutinitas tahunan.

Lantas, apa saja hikmah berqurban? Yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!

Umat muslim yang berqurban di bulan adha akan memperoleh berbagai hikmah dari pelaksanaannya. Berikut ini beberapa hikmah yang terkandung di balik ibadah qurban:

Hikmah dari berqurban adalah untuk bersyukur kepada Allah SWT atas berbagai nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita sebagai hambanya. Di antara bentuk syukur kepada Allah adalah mengikuti perintah-Nya dengan cara berqurban di hari Idul Adha.

Perintah untuk berqurban ini sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Kautsar berikut:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ ۝١فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ۝٢اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُࣖ ۝٣

Artinya: “Sungguh, Kami telah memberikan (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).” (1)

Selain sebagai bentuk rasa syukur, berqurban juga dilakukan untuk selalu menghidupkan ajaran atau sunah Nabi Ibrahim AS. Seperti yang diketahui, Nabi Ibrahim AS pernah diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anak tercintanya, yaitu Nabi Ismail AS. (2)

Namun, ketika akan disembelih, Allah SWT mengganti Nabi Ismail AS dengan seekor domba. Kisah ini terdapat dalam Al Quran surat As-Saffat ayat 107:

وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ ۝١٠٧

Arab Latin: Wa fadainâhu bidzib-ḫin ‘adhîm.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Artinya: “Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar.”

Ibadah qurban lebih baik dibandingkan sedekah uang yang senilai dengan harga hewan qurban. Ibnul Qayyim berkata, “Penyembelihan yang dilakukan pada waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah bernilai penyembelihan tersebut. Oleh karena itu jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiron meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan udhiyah.” (2)

Ibadah qurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tapi juga pelajaran tentang kesetiaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Melalui qurban, umat Muslim diajarkan arti pengorbanan dengan ikhlas menyerahkan sebagian harta demi mencari ridha-Nya.

Ini menjadi ujian keimanan yang menunjukkan bahwa cinta kepada Allah harus lebih besar daripada kecintaan pada harta kekayaan yang kita miliki. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah:

منْ كَانَ يَلِدُ خِصَفًا يُصَحِي فَلْيَذْبَحْ، وَمَنْ لَمْ يَفْعَلْ فَلا يُصل » : قال رسول الله الله : عن أبي هريرة رضي الله عنه قال عيدنا» (رواه أحمد وابن ماجه

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang memiliki kelapangan (harta) untuk berqurban, maka hendaklah ia berqurban. Dan siapa yang tidak berqurban, maka janganlah ia shalat “Idul Adha bersama kami.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Ibadah qurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tapi juga bentuk wujud kepedulian dan rasa solidaritas kepada antarmanusia. Melalui qurban, umat muslim diajak untuk peduli dan berbagi dengan sesama, terutama kepada fakir miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan.

Al Quran juga memberikan pedoman yang jelas tentang pentingnya memberi makan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dalam surat Al-Insan ayat 8-9, Allah SWT menegaskan:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبه مسكينا ويتيما وأسيرًا إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لوجه الله لا تُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

Artinya: Mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan. (Mereka berkata,) “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya demi rida Allah. Kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu.” (QS. Al-Insan: 8-9).

Berqurban juga menjadi salah satu cara pengingat akan pentingnya meningkatkan ketakwaan dan ketawakkalan kepada Allah SWT. Saat menyembelih hewan qurban sebagai bentuk ketaatan, kita menunjukkan keyakinan bahwa Allah pasti mencukupi dan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Dalam Al-Quran, Allah berfirman dalam surat At-Talaq ayat 2-3:

وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُّ ومَن يتوكل على الله فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرَةٌ قَدْ جَعَلَ اللهُ لكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu. (QS. At-Talaq: 2-3).

Saat menyembelih hewan qurban, kita secara simbolis menyerahkan sebagian harta sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama. Dalam Al-Quran, Allah juga mengajarkan pentingnya berbagi kepada orang yang membutuhkan.

Salah satunya disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 267, Allah SWT berfirman:

يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا انْفِقُوا مِنْ طَيِّبَتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَلا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ وَلَسْتُمْ بِأَخِذِيْهِإلا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah: 267). (3)

Selain hikmah, umat muslim juga akan mendapat sejumlah keutamaan dari berqurban. Berikut di antaranya:

Berqurban merupakan amalan yang paling dicintai Allah SWT di hari Idul Adha. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari nahar (idul adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (hewan qurban), Sesungguhnya ia datang pada hari kiamat dengan tanduk, kulit dan bulu-bulunya. Sesungguhnya darah itu telah sampai kepada Allah SWT sebelum darah itu tumpah ke tanah, maka hendaknya kalian senang karenanya.” (HR At-Tirmidzi).”

Barang siapa yang berqurban karena takwa kepada Allah, maka Allah akan menerima qurban tersebut menjadi amalan baik di sisi-Nya.

Artinya: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Maidah: 27).

Hewan yang diqurbankan akan menjadi saksi saat hari kiamat.Rasulullah SAW telah bersabda dalam sambungan hadits yang diriwayatkan Aisyah:

Artinya: “Sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim).

Menurut Tirmidzi hadits tersebut hasan, sedangkan Hakim berpendapat bahwa hadits itu isnadnya shahih. Sebagian ulama mengatakan isnadnya lemah. Namun karena hadits tersebut mengandung ajaran tentang keutamaan qurban, maka hadits tersebut tidak tercela. (4)

Sumber:

7 Hikmah Qurban

1. Bentuk Rasa Syukur Kepada Allah SWT

2. Menghidupkan Ajaran Nabi Ibrahim

3. Qurban Lebih Baik Dari Sedekah Uang

4. Melatih Keikhlasan dan Ketaatan

5. Memperkuat Rasa Kepedulian Sosial

6. Meningkatkan Ketakwaan dan Ketawakkalan

7. Mendidik Jiwa Dermawan

3 Keutamaan Berqurban di Hari Raya Idul Adha

1. Amalan Paling Dicintai Allah SWT

2. Sebagai Bentuk Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

3. Hewan Qurban Sebagai Saksi di Hari Kiamat