Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan mulia (asyhuru hurum) dalam Islam. Sebagai salah satu bulan yang mulia, banyak muslim yang memanfaatkan momentum malam 1 Rajab untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Terdapat sejumlah amalan yang dapat dikerjakan umat Islam di bulan mulia ini, terutama pada malam 1 Rajab. Setiap amalan tersebut tentunya juga memiliki keutamaan masing-masing.
Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Menghidupkan malam 1 Rajab dengan amalan-amalan sunnah dapat menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kualitas ibadah. Selain itu, juga sebagai pengingat untuk lebih mempersiapkan diri menyambut bulan-bulan selanjutnya hingga datangnya Ramadhan.
Lantas, amalan apa saja yang bisa dikerjakan pada malam 1 Rajab? Simak ulasan selengkapnya berikut ini:
Menyadur buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, salah satu amalan yang dapat dikerjakan Ketika memasuki malam 1 Rajab adalah membaca doa. Amalan ini diyakini sudah lumrah dilakukan oleh para ulama salaf terdahulu.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari berikut:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا دَخَلَ رَجَبُ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: “Sesungguhnya, Nabi SAW apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Adapun bacaan doanya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.
Arab Latin: Allaahumma baarik lanaa fii rajaba wa sya’baana, wa ballighnaa ramadhaana.
Artinya: “Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan kami di bulan Ramadhan.”
Selain membaca doa, umat Islam juga dianjurkan mengerjakan sholat sunnah pada malam 1 Rajab. Sholat Sunnah malam 1 Rajab dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barang siapa sholat sunnah di malam bulan Rajab sesudah shalat Maghrib, setiap rakaat setelah Al- Fatihah membaca surat Al-Ikhlash, maka ia dan keluarga serta orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya akan dipelihara dari malapetaka dunia dan siksa akhirat.”
Jika ingin melaksanakannya, berikut bacaan niatnya:
أُصَلِّي سُنَّةً لِشَهْرِ رَجَبَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى.
Arab Latin: Ushallii sunnatan lisyahri rajaba rak’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat untuk shalat sunnah Rajab dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
Amalan sholat ini dikerjakan sebanyak 10 rakaat dengan 5 kali salam. Adapun tata caranya sebagai berikut:
Pada bulan Rajab, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak bacaan tasbih, termasuk pada malam 1 Rajab. Amalan ini dapat dilakukan khususnya apabila tidak bisa berpuasa.
Seseorang dapat menggantinya dengan membaca tasbih sebanyak 100 kali setiap hari untuk memperoleh pahala.
Berikut ini bacaan tasbih yang bisa dibaca:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلَّا لَهُ، سُبْحَانَ الْأَعَزَّ الأَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ أَهْلُ.
Arab Latin: Subhaana man laa yanbaghit tasbiihu illaa lahuu, subhaanal a’azzal akraam, subhaana man labisal ‘izza wahuwa lahu ahlun.
Artinya: “Maha Suci Dzat yang hanya kepada-Nya tasbih dipanjatkan. Maha Suci Dzat Yang Perkasa lagi Mulia. Maha Suci Dzat yang menyandang keperkasaan, dan hanya Dia-lah yang memang pantas menyandangnya.”
Membaca istighfar pada malam 1 Rajab juga termasuk amalan yang dianjurkan. Sebagian ulama mengatakan bahwa memperbanyak istighfar disunnahkan pada bulan Rajab.
Berikut istighfar yang bisa dibaca:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ وَأَعُوْذُبِكَ مِن شَرِّمَا صَنَعْتُ وَأَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.مَنْ قَرَأَ بَعْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ فِي شَهْرِ رَجَبَ يس مَرَّةً وَاحِدَةً غَفَرَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ ذُنُوْبَ خَمْسِيْنَ سَنَةً وَدَفَعَ عَنْهُ عَذَابَ الْقَبْرِ.
Arab Latin: Allaahumma anta rabbi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu, wa a’uudzubika min syarri maa shana’tu wa abu-u laka binikmatika ‘alayya wa abuu-u bidzambii faghfirlii fa-innahuu laa yanghfirudz dzunuba illaa anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau-lah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau yang menciptakannku. Aku adalah hamba-Mu dan aku dalam genggaman- Mu. Aku dalam perjanjian-Mu (beriman dan taat) kepada-Mu sekadar kemampuan yang ada padaku. Aku berlindung kepada-Mu daripada kejahatan yang aku lakukan. Aku mengakui atas nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan mengakui dosaku. Karena itu, aku memohon ampunan-Mu, dan sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa seseorang, kecuali Engkau, ya Allah.”
Sebagai salah satu bulan mulia, bulan Rajab memiliki sejumlah keistimewaan yang membedakannya dari bulan Hijriah lainnya.
Berikut ini keistimewaan bulan Rajab selengkapnya:
Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), keutamaan malam 1 Rajab merupakan waktu paling mustajab untuk berdoa. Seperti yang disebutkan oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm berikut:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ ليَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: “Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam Hari Raya Idul Adha, malam Hari Raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nisfu Sya’ban.”
Menukil kembali buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, Rajab menjadi bulan yang istimewa bagi umat muslim untuk mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadan. Memasuki bulan Rajab pada malam pertamanya menjadi penanda bahwa bulan Ramadan akan segera tiba.
Oleh karenanya, pada bulan ini alangkah baiknya umat Islam mempersiapkan diri dengan memperbanyak ibadah. Tujuannya agar ketika sampai pada bulan Ramadhan umat Islam sudah siap sepenuhnya.
Bulan Rajab, termasuk malam pertamanya merupakan waktu yang disebut adalah milik Allah SWT. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam sebuah hadits berikut:
“Rajab adalah bulannya Allah. Sya’ban adalah bulanku. Dan, Ramadhan adalah bulan umatku.”
Bulan Rajab disebut sebagai bulan penuh pahala, begitu pula dengan hari pertamanya pada malam 1 Rajab. Pada bulan ini umat Islam sangat dianjurkan untuk melakukan ibadah dan amal baik.
Disebutkan pula dengan mengerjakan ibadah pada bulan ini, maka pahala seseorang akan berlipat-lipat. Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa nilai ibadah di bulan Rajab akan dilipatgandakan sampai tujuh puluh kali.
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa hari-hari di bulan Rajab, termasuk malam pertamanya tercatat di langit. Berikut penjelasannya seperti diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri:
“Bulan Rajab adalah bagian dari bulan-bulan yang mulia dan hari-harinya tercatat di pintu-pintu langit yang keenam. Barang siapa berpuasa satu hari di dalamnya karena dasar takwa kepada Allah, maka pintu langit dan hari itu berkata, ‘Ya Rabbi, ampunilah ia.”
Nah, demikianlah ulasan mengenai amalan malam 1 Rajab yang dianjurkan bagi muslim, lengkap dengan keistimewaan bulan Rajab. Semoga bermanfaat!
