Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar merilis peringatan dini potensi hujan deras di 12 kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) menjelang tahun baru 2026. Kota Makassar termasuk daerah terdampak potensi cuaca ekstrem dengan status siaga.
Peringatan dini curah hujan tinggi (PDCHT) diperkirakan berlangsung selama periode dasarian III Desember 2025 tepatnya dimulai sejak 21-31 Desember. Daerah terdampak diimbau mewaspadai potensi bencana alam seperti banjir, angin kencang, hingga tanah longsor.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Sejak adanya rilis dari BMKG bahwa Sulawesi Selatan ini masuk musim penghujan, semua perangkat BPBD provinsi maupun kabupaten dan kota sudah masuk status siap siaga,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo kepada infoSulsel, Minggu (28/12/2025).
Berdasarkan rilis BMKG, adapun 12 kabupaten dan kota berpotensi dilanda curah hujan tinggi, yakni Bantaeng, Barru, Bone, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Makassar, Maros, Pangkep, Sinjai, Soppeng dan Takalar. 12 daerah itu ada yang masuk kategori waspada, siaga dan awas.
“Ini sangat rawan terhadap terjadinya banjir bandang dan longsor, termasuk juga yang patut diwaspadai ada beberapa daerah masuk status siaga berdasarkan rilis dari BMKG,” tuturnya.
Untuk daerah kategori waspada, curah hujannya bisa mencapai 150-220 milimeter (mm). Sementara status siaga dengan curah hujan 200-300 mm, sedangkan kategori awas dengan curah hujan di atas 300 mm.
Sementara khusus Makassar masuk kategori siaga. Potensi hujan lebat di Makassar berpotensi tersebar di 14 kecamatan, yakni Biringkanaya, Bontoala, Makassar, Mamajang, Manggala, Maros, Panakkukang, Rappocini, Tallo, Tamalanrea, Tamalate, Ujung Pandang, Ujung Tanah dan Wajo.
“Kita tidak bisa juga menutup kemungkinan daerah lain yang tidak berada di status ini tidak menjadi perhatian. Karena kemungkinan bahkan ada kejadian bukan pada status ini tetap bisa menimbulkan longsor,” imbuh Amson.
Amson mengaku telah memerintahkan BPBD kabupaten dan kota membangun posko kedaruratan untuk mengantisipasi potensi bencana. Pihaknya juga telah menyalurkan buffer stok logistik ke tiap daerah.
“Kita juga sudah meminjamkan beberapa perahu di daerah yang rawan, kita pinjamkan untuk antisipasi digunakan. Kita sudah standby-kan juga mobil tangki air kalau tiba-tiba membutuhkan air bersih,” jelasnya.
Berdasarkan rilis dari BMKG, berikut 12 kabupaten dan kota beserta sebaran kecamatannya yang berpotensi hujan deras hingga akhir tahun 2025:
