Haji dan umroh adalah dua ibadah mulia yang dilakukan di Tanah Suci, Makkah. Namun demikian, masih banyak yang belum paham secara detail apa saja perbedaan haji dan umroh ini.
Hal ini penting dipahami, khususnya buat infoers yang berencana melaksanakan ibadah ke Tanah Suci. Meski sama-sama ibadah ke Baitullah, namun haji dan umroh memiliki sejumlah perbedaan dari sisi waktu, rukun, hukum, hingga biayanya.
Nah, biar tidak salah langkah, yuk simak perbedaan haji dan umroh secara lengkap berikut ini!
Melansir dari dokumen Tuntunan Manasik Haji dan Umroh yang diterbitkan Kementerian Agama RI, pengertian haji adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan berbagai amalan-amalan. Antara lain wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, thawaf di Ka’bah, sa’i, dan amalan lainnya.
Haji ini hanya dikerjakan pada masa tertentu (masa haji). Tujuannya untuk memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharapkan ridho-Nya semata.
Sedangkan umroh menurut bahasa berarti ziarah. Sedangkan menurut Istilah, umroh berarti mengunjungi Baitullah (Ka’bah) dengan melakukan thawaf, sa’i dan bercukur demi mengharapkan ridha Allah SWT.
Umroh dapat dikerjakan kapan saja sepanjang tahun.
Hukum mengerjakan ibadah haji adalah wajib bagi umat Islam yang memenuhi syarat. Mengutip laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dasar hukum ini adalah firman Allah SWT dalam Al_Qur’an Surah Ali Imran ayat 97,
فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam”
Ibadah haji ini diwajibkan sekali seumur hidup. Sedangkan orang yang mengerjakan haji untuk kedua kali dan seterusnya adalah sunnah.
Kecuali bagi mereka yang bernadzar untuk haji, maka hukum haji itu menjadi wajib baginya akibat nadzar.
Adapun hukum mengerjakan umroh terdapat perbedaan di kalangan ulama. Menurut Imam Syafi’i dan Imam Hambali, menunaikan ibadah umroh hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Sedangkan menurut Imam Hanafi dan Imam Malik, hukum umroh adalah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan).
Namun seperti halnya haji, umroh kedua dan seterusnya adalah disepakati adalah sunnah. Dan umroh yang diniatkan karena nadzar maka hukumnya pun menjadi wajib.
Rukun adalah ritual yang menjadi penentu sah atau tidaknya haji dan umroh seseorang. Sehingga apabila rukun tidak dikerjakan maka haji dan umrohnya batal. Rukun ini juga tidak bisa diganti dengan denda (dam).
Untuk ibadah haji, rukunnya adalah:
Sementara rukun umroh terdiri dari:
Semua rukun ini wajib dilaksakan untuk memenuhi syarat sahnya ibadah haji dan umroh.
Kewajiban haji dan umroh adalah serangkaian ritual yang harus dilakukan jemaah sepanjang pelaksanaan haji dan umroh. Bedanya dengan rukun, apabila kewajiban ini dilanggar maka tidak membatalkan ibadah haji dan umrohnya. Akan tetapi ia harus membayar denda (dam).
Wajib haji adalah:
Adapun wajib umroh adalah niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.
Perbedaan haji dan umroh selanjutnya terletak pada waktu pelaksanaannya. Ibadah haji hanya dilaksanakan pada bulan haji (Dzulhijjah).
Puncaknya ketika wukuf di Arafah tanggal 9 Dzulhijjah, hari Nahr (10 Dzulhijjah), dan hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
Berbeda dengan haji, ibadah umroh bisa dikerjakan kapan saja sepanjang tahun. Kecuali ada beberapa waktu yang dianggap makruh melaksanakan umroh, yaitu saat jemaah haji wukuf di Arafah, hari Nahr (10 Dzulhijjah), dan hari-hari Tasyrik.
Selain waktu pelaksanaannya, ibadah haji dan umroh juga berbeda dari segi durasi (lama) pelaksanaannya. Secara umum, ibadah haji memerlukan waktu yang lebih lama dibanding dengan umroh.
Secara teknis, ibadah haji hanya berlangsung sekitar 4 sampai 5 hari, khususnya saat puncak haji di bulan Dzulhijjah. Tapi untuk jemaah haji reguler asal Indonesia, durasinya bisa sampai 40 hari karena mencakup rangkaian ibadah tambahan seperti umrah, ziarah, dan salat Arbain di Masjid Nabawi.
Sementara itu, umrah jauh lebih singkat karena inti pelaksanaannya hanya memakan waktu sekitar 2-3 jam. Meski begitu, jemaah umrah dari Indonesia umumnya berada di Tanah Suci selama 9 hingga 12 hari, tergantung paket perjalanan yang dipilih.
Lokasi pelaksanaan ibadah haji dan umroh juga umumnya berbeda. Ibadah haji dilaksanakan tidak hanya di Makkah saja, melainkan juga di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Adapun rangkaian ibadah umroh umumnya hanya dilaksanakan di Makkah dan Madinah. Kecuali jemaah memilih berkunjung atau berziarah ke tempat-tempat lain yang bukan termasuk rangkaian/ritual wajib ibadah umrah.
Karena durasi dan rangkaian yang berbeda, tentu terdapat perbedaan biaya antara ibadah haji dan umroh. Biaya haji tentu lebih mahal daripada umroh.
Biaya ibadah haji juga berbeda-beda tergantung jenis dan fasilitas yang dipilih. Misalnya biaya haji reguler tahun 2025 berkisar Rp 89.410.258 per orang.
Biaya haji bisa lebih mahal lagi untuk haji plus. Berdasarkan proyeksi tahun ini, estimasi biaya Haji Plus 2025 berkisar antara Rp 150 juta hingga Rp 300 juta per orang.
Adapun biaya untuk ibadah umroh umumnya berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 40 juta per orang. Biaya ini tergantung pakai umroh yang dipilih dari berbagai travel umroh yang ada.
Perbedaan haji dan umroh juga terletak pada penyelenggaranya. Ibadah haji diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia.
Sedangkan penyelenggara umroh adalah biro perjalanan umrah (travel agent) yang terdaftar dan memiliki izin resmi dari pemerintah.
Terakhir perbedaan haji dan umroh adalah makna dan hikmahnya.
Mengutip laman Kemenag, Ibadah haji adalah wujud penghambaan total kepada Allah, di mana jemaah menunjukkan kerendahan diri lewat kesederhanaan, seperti saat memakai ihram tanpa hiasan. Ini jadi simbol bahwa manusia datang ke hadapan Tuhannya tanpa apa-apa, hanya membawa harap akan rahmat-Nya.
Haji juga jadi bentuk syukur atas nikmat tubuh dan harta. Karena untuk berhaji, seseorang harus rela mengorbankan tenaga dan biaya demi menjalankan perintah Allah dengan ikhlas.
Sedangkan hikmah ibadah umroh, seperti dikutip dari laman muslim.or.id, adalah ibadah penyempurna yang bertujuan untuk membersihkan dosa, mendapatkan pahala berlimpah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nah, demikianlah 10 perbedaan haji dan umroh dalam Islam. Semoga bermanfaat!