Yakob dan Yance Sayuri Korban Rasisme di Media Sosial, PT LIB dan PSSI Bereaksi Keras

Posted on

Bintang Malut United, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri menjadi korban rasisme di media sosial usai pertandingan kontra Persib Bandung. PT LIB dan PSSI bereaksi keras akan hal itu.

Malut United menjamu Persib Bandung dalam lanjutan Liga 1 2024/2025, Jumat (2/5/2025). Tuan rumah menutup duel dengan kemenangan tipis 1-0.

Yakob dan Yance tampil sebagai starter di laga Malut United Vs Persib Bandung. Pemain kembar berusia 27 tahun itu bermain apik untuk timnya yang mengandaskan asa Maung Bandung berpesta juara di Stadion Gelora Kie Raha.

Pesan rasisme diterima Yakob dan Yance selepas pertandingan lewat direct message (DM). Dia mengunggah banyak komentar bernada rasial dari warganet di Instagram.

PT LIB selaku operator Liga 1 mengutuk keras serangan rasial kepada Yakob Sayuri dan Yance Sayuri di media sosial. Menurutnya tindakan itu mencederai semangat sportifitas di sepakbola Indonesia.

“Kami mengutuk keras segala bentuk rasisme di dunia sepak bola. Tindakan ini tidak hanya menyakiti individu, tetapi juga mencederai semangat sportivitas dan persatuan yang menjadi fondasi kompetisi,” ungkap Direktur Utama LIB, Ferry Paulus dalam keterangannya.

“Sepak bola adalah ruang inklusif, tempat perbedaan dirayakan. Rasisme tidak boleh mendapat tempat, baik di stadion maupun di ruang digital. Kami akan memperketat pengawasan dan terus mendorong edukasi bagi suporter serta semua pihak yang terlibat,” tambah Ferry Paulus.

LIB menyatakan siap bekerja sama dengan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), klub, dan otoritas hukum untuk memastikan pelaku tindakan rasisme ditindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.

LIB mendorong penyelidikan terhadap akun-akun yang terlibat dalam ujaran rasis. LIB juga akan mengkaji penguatan regulasi anti-diskriminasi di kompetisi Liga 1 dan Liga 2, serta menyelenggarakan kampanye edukasi bersama klub dan komunitas suporter.

Ketua PSSI Erick Thohir turut angkat suara terkait hal ini. Dia menegaskan tidak ada tempat bagi pelaku rasisme di sepakbola Indonesia.

“Saya selalu menolak rasisme dalam bentuk apapun di sepak bola. Tidak boleh ada perlakuan, ujaran atau apapun yang berbau rasisme dalam sepak bola khususnya di Indonesia. Tidak ada tempat bagi rasisme di dunia,” tulis Erick Thohir di Instagram pribadinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *