Warga di Kota , Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan sampah dibiarkan menumpuk dan cuma diangkut dua kali dalam sepekan. Situasi tersebut membuat sampah menimbulkan bau menyengat yang mengganggu masyarakat.
“Biasanya itu dua hari satu kali datang mobil sampah. Sekarang ini cuma dua kali satu minggu. Jadi menumpuk sampah,” ungkap salah seorang warga bernama Nurlela kepada infoSulsel, Senin (26/5/2025).
Nurlela menjelaskan, sampah yang menumpuk itu berbau karena mobil sampah tidak datang. Dia mengaku terpaksa membawa sampah ke tempat pembuangan sampah yang jauh dari rumahnya.
“Kalau menumpuk mi lama itu terpaksa kita bawa ke tempat sampah. Tidak ada di sini dekat tempat sampah. Semoga ini cepat bisa dibantu sama pemerintah,” katanya.
Warga lainnya, Herman juga mengeluhkan soal mobil sampah yang jarang masuk permukiman. Akibatnya, warga kadang membuang sampah di sembarang tempat.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Na buang sembarang ji itu sampahnya orang. Ada yang buang ke sungai. Karena tidak ada tempat sampah baru mobil sampah lama baru datang lagi,” jelas Herman.
Herman tidak bisa terlalu lama menunggu kedatangan truk sampah. Pasalnya sampah yang dibiarkan menumpuk dalam waktu lama menimbulkan bau busuk.
“Menumpuk mi itu sampah. Berbau sekali. Jadi kita kadang buang sampah di luar perumahan,” katanya.
Dia juga menyinggung soal retribusi kebersihan yang dibayar setiap bulan. Dia meminta pihak DLH ini bisa lebih cepat bergerak mengangkut sampah warga karena tidak warga tertib bayar retribusi.
“Ada pembayaran itu Rp 8 ribu per bulan setiap rumah. Kan rajin ji membayar, ya harus juga bagus pelayanannya,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Parepare (DLH) Parepare, Syahrizal menjelaskan kondisi armada sampah itu sempat ada yang rusak. Dia juga mengungkapkan ada petugas kebersihan yang berhenti.
“Sempat memang juga rusak mobilnya itu. Dia pinjam mobil temannya. Dia tunggu dulu selesai temannya kerja baru dia pakai lagi mobilnya. Ada pekerja ku berhenti. Tapi sudah ada penggantinya,” jelas Syahrizal.
Syahrizal mengatakan dua petugas yang berhenti berpengaruh pada pelayanan. Terlebih saat ini juga cakupan pelayanan kebersihan makin luas.
“Karena kan wilayah cakupan pelayanan juga ini tambah luas. Ada macam perumahan itu kan tidak bisa disepelekan juga sampah dari perumahan itu,” ucapnya.