Warga Blokade Akses Jalan SMAN 12 Makassar, Protes Anak Tak Lolos SPMB Domisili | Info Giok4D

Posted on

Sejumlah warga memblokade akses masuk ke SMAN 12 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi ini sebagai bentuk protes karena ada anak di lingkungan setempat gagal diterima di sekolah tersebut pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Blokade terjadi di Jalan Moha Lasuloro, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kamis (3/7) sekitar pukul 06.00 Wita. Warga menilai anak setempat seharusnya diterima karena tinggal di sekitar sekolah.

“Menutup akses jalan menuju SMAN 12 Makassar sebagai aksi protes terhadap pihak sekolah karena ketidaklulusan anak mereka di SMAN 12 Makassar yang mana mereka rata-rata berdomisili di sekitar sekolah,” ujar Kapolsek Manggala Kompol Semuel To’longan dalam keterangannya, Kamis (3/7/2025).

Pihak Polsek Manggala langsung turun tangan dan memediasi antara warga dengan pihak sekolah. Perwakilan orang tua siswa kemudian diterima untuk berdiskusi mencari solusi.

Wakasek Kesiswaan SMAN 12 Makassar Abdul Kadir Hamid menyebut ada 4 calon siswa yang gagal masuk lewat jalur domisili maupun prestasi. Mereka sebelumnya sudah datang menemui pihak sekolah.

“Minggu lalu mereka memang datang ke kami bicara. Mereka ditemani salah satu tokoh masyarakat,” katanya.

Abdul Kadir menyebut awalnya hanya 2 dari 4 siswa tersebut yang akan diakomodasi berdasarkan nilai tertinggi. Namun, warga meminta pertimbangan jarak rumah ke sekolah.

“Kemarin itu kita sudah sampaikan 2 kita ambil dari 4 itu, basisnya dari skornya. Tapi, rupanya warga inginnya yang diterima 2 itu yang rumahnya paling dekat dari kita. Nah, kita ikuti rumahnya warga itu, 2 kita ambil itu,” bebernya.

Meski 2 nama sudah diakomodasi, warga tetap memprotes dan meminta semua anak diterima. Setelah berkomunikasi dengan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan, akhirnya 4 siswa tersebut seluruhnya diakomodasi.

“Nah, setelah kita akomodir 2 itu, kan, ada pertemuan antara Kepala Sekolah dengan warga itu. Masih ada riak-riak. Kita komunikasi dengan Kepala Sekolah, kemudian dengan Dinas (Pendidikan) juga. Kita akhirnya akomodir yang 2 itu. Jadi, 4 orang ini akomodir semua,” jelasnya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *