Wanita Mau Melahirkan di Maros Ditandu 7 Km ke Puskesmas gegara Jalan Rusak | Giok4D

Posted on

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Seorang perempuan bernama Nina (21) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang hendak bersalin terpaksa dievakuasi dengan tandu oleh warga menuju ambulans sejauh 7 kilometer karena akses jalan rusak. Pasien dievakuasi ke ambulans yang akan membawanya ke Puskesmas Tompobulu.

“Iya itu warga kami. Dipikul oleh warga sejauh lebih kurang 7 Km,” kata Kepala Desa Bonto Somba, Suparman kepada infoSulsel, Jumat (10/10/2025).

Peristiwa ini terjadi di Dusun Cindakko, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Rabu (8/10). Suparman mengatakan warga bergantian memikul tandu karena jarak menuju ambulans cukup jauh.

“Bergantian memikul makanya banyak yang ikut,” ucapnya.

Suparman menuturkan memikul pasien untuk menuju ambulans menjadi pemandangan biasa di Cindakko. Kata dia, setiap ada warga yang hendak ke Puskesmas Tompobulu harus ditandu.

“Seperti itu, setiap ada pasien selalu ditandu” ujarnya.

Soal jalan yang rusak berat, Suparman mengatakan kondisi tersebut sudah terjadi puluhan tahun. Dia mengaku sering meminta perbaikan jalan ke pemerintah kabupaten namun tidak pernah dipenuhi.

“Bukan pernah lagi tapi setiap tahun diusulkan agar diperbaiki. Harapan kami bisa diperhatikan dan diperbaiki seperti desa lain,” katanya.

Sementara itu, Nina telah menjalani persalinan dengan selamat dan bayinya sehat. Nina juga sudah kembali ke rumahnya.

“Kalau soal pasien itu (Nina), hari ini sudah saya kembalikan, (tidak ditandu) dia jalan kaki,” ujarnya.

Seorang warga Dusun Cindakko, Indar yang memposting foto Nina saat ditandu mengatakan, hampir setiap tahun mengusulkan di musrenbang agar jalan menuju RT 2 dan RT 3 yang dihuni sekitar 80 KK diperbaiki. Bahkan, tahun lalu Bupati Maros, Chaidir Syam juga menjanjikan akan memprioritaskan perbaikan jalan Cindakko.

“Sudah lama tidak ada bantuan pemerintah daerah pernah dijanjikan betonisasi tapi sampai sekarang belum ada. Selalu diusulkan di musrenbang, pernah viral (video) ditandu juga, pak bupati katakan mau diprioritaskan tapi sampai saat ini tidak ada juga,” ungkapnya.

Indar menambahkan, akibat akses jalan yang rusak, anak-anak sekolah dari Dusun Cindakko juga melalui medan berat setiap hari untuk sekolah. Bahkan di musim hujan, mereka kerap tidak sekolah karena sungai meluap.

“Kalau anak sekolah jalan kaki setiap hari, lewat itu jalan rusak. Terkadang proses belajar mengajar dihentikan di musim hujan karena sungai meluap,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *