Wanita Diduga Tewas Dianiaya Suami di Makassar Sempat Dikira Kesurupan

Posted on

Makam wanita bernama Irna (36) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dibongkar polisi sempat diduga kesurupan kemudian jatuh dari rumah hingga kejang-kejang dan meninggal. Belakangan muncul dugaan korban tewas karena dianiaya suaminya berinisial AM.

“Pengakuan keluarga suami dan pihak suami (korban) jatuh (di rumah) dengan kesurupan,” ujar adik korban Aisyah (31) kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).

Kanit Tindak Pidana Umum (Tipidum) Polrestabes Makassar Iptu Faizal turut membenarkan informasi tersebut. Dia mengatakan korban meninggal diduga karena kesurupan.

“Diisukan almarhumah (meninggal dunia) dalam kondisi kejang seperti kesurupan sebagaimana yang kami amati di video rekaman yang direkam oleh warga sekitar,” kata Faizal.

Lanjut Faizal, belakangan pihaknya menerima laporan bahwa korban tewas karena dianiaya oleh suaminya. Hal itu berdasarkan keterangan saksi termasuk anak korban.

“Dapat kami jelaskan dari hasil penyelidikan. Untuk sementara ini pada saat penyelidikan berdasarkan keterangan saksi-saksi termasuk saksi anak dari pada almarhumah, bahwa diduga dilakukan oleh suami daripada almarhumah. Dalam hal ini saudara AM,” jelasnya.

Faizal mengungkap peristiwa itu terjadi pada Senin (22/9). Berdasarkan keterangan saksi dan rekaman video, korban diketahui masih berada di rumahnya sekitar pukul 06.30 Wita dalam kondisi hidup.

“(Korban) Bangun pagi yang di mana pada waktu itu dia almarhumah tidur bersama suaminya dalam hal ini pak AM, anaknya yang kedua dalam hal ini Alif dan anaknya yang ketiga dalam hal ini Fatima,” bebernya.

Lebih lanjut, Faizal mengatakan korban lebih dulu bangun pagi dan membuka pintu rumah. Setelah itu, korban sempat mengambil pakaian jemuran di teras dan kembali masuk ke dalam rumah.

“Disitulah ada terlihat si almarhumah tiba-tiba langsung terjatuh dan kejang-kejang. Sehingga dari saksi anaknya yang di atas dalam hal ini Alif meneriaki orang tuanya atau bapaknya si AM,” sebutnya.

Di sisi lain, Faizal juga mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan saksi mengungkap adanya ketegangan dalam rumah tangga korban. Suami istri itu disebut sering terlibat adu mulut.

“Nah dari hasil itu kami dapatkan gambaran bahwa terkait hubungan orang tuanya, kedua orang tuanya memang sering bertengkar, bertengkar melulu,” jelasnya.

Kendati demikian, Faizal menyebut pihaknya masih mendalami dugaan penganiayaan terhadap korban. Dia mengatakan, hasil autopsi dari tim Forensik Polda Sulsel akan menjadi dasar untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.

“Kemungkinan kurang lebih satu bulan kami bisa melakukan koordinasi kepada dokter Forensik untuk mendapatkan hasil dari pada autopsi atau ekshumasi hari ini,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi membongkar makam Irna di Makassar yang diduga tewas akibat dianiaya suaminya. Ekshumasi dilakukan pada Rabu (8/10) di Pekuburan Islam Beroangin, Jalan Panampu, Kecamatan Tallo, untuk proses autopsi guna memastikan penyebab kematian korban.

“Dilakukan autopsi mayat (atau) jenazah dari dokter Forensik Polda sulsel di Pemakaman samping Pasar Panampu,” kata Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin kepada infoSulsel, Rabu (8/10).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *