Wanita bercadar berinisial RR (44) ternyata menyelundupkan sabu untuk suaminya inisial H di Rutan Kelas IIA Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Suami dari wanita itu merupakan narapidana (napi) kasus narkoba.
“Iya, itu istrinya (dari napi inisial H). Untuk lanjutan kasusnya mungkin bisa ditanyakan ke pihak Polda,” kata Kepala Rutan Kelas IIA Palu, Fani Andika kepada wartawan, Senin (8/9/2025).
Fani menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Napi yang diduga hendak menerima sabu dari istrinya itu, kini ditempatkan ke sel isolasi.
“Warga binaan yang diduga menjadi tujuan penyelundupan mendapat sanksi awal berupa penempatan di sel isolasi. Saat ini masih dalam pemeriksaan,” jelasnya.
Pihaknya masih mendalami keterlibatan pasangan suami istri tersebut. Namun Fani menegaskan napi yang terlibat narkoba itu terancam dicabut haknya sebagai warga binaan.
“Jika hasil pemeriksaan membuktikan adanya keterlibatan, maka hak-haknya sebagai warga binaan kemungkinan akan dicabut sesuai aturan yang berlaku. Hak yang dimaksud seperti remisi, program pembinaan,” ucap Fani.
Fani melanjutkan, kebijakan ini sebagai bentuk komitmen mencegah peredaran narkoba di dalam lapas. Kejadian ini juga akan menjadi evaluasi untuk memperketat pengamanan.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Pihak Rutan Kelas IIA Palu memastikan akan memperketat pengawasan dan pemeriksaan terhadap setiap pengunjung maupun barang bawaan guna mencegah kasus serupa terulang,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, wanita inisial RR diamankan petugas saat datang ke Rutan Kelas IIA Palu untuk menemui warga binaan berinisial H pada Sabtu (6/9) sekitar pukul 10.20 Wita. RR memakai gamis panjang, sarung tangan, dan cadar dengan maksud menjenguk.
Saat diperiksa, petugas menemukan 2 paket sabu yang disembunyikan di sarung tangan RR. Wanita itu kemudian dilaporkan ke Polda Sulteng untuk diperiksa lebih lanjut.
“Petugas langsung melaporkan penemuan itu kepada Karupam dan diteruskan kepada kepala kesatuan pengamanan rutan serta saya. Barang bukti kemudian diamankan dan dilaporkan secara berjenjang,” kata Fani, Sabtu (6/9).
