Wakil Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Giring Ganesha Djumaryo menerima gelar kehormatan dari Dewan Adat Bone bersama Pemkab Bone. Giring pun dianugerahi gelar I Sumange Daeng Marowa yang bermakna sosok pemimpin yang memberi semangat juang, lincah dan cekatan mengambil tindakan demi kebahagiaan rakyatnya.
Penganugerahan ini diberikan langsung oleh Ketua Dewan Adat Bone, Andi Baso Hamid Achmad dan disaksikan langsung Bupati Bone Andi Asman Sulaiman. Pemberian gelar itu dilakukan di Arajange Rujab Bupati Bone pada Kamis (23/10).
“Gelar ini bukan sekadar penghormatan, tapi juga pengakuan bahwa semangat beliau sejalan dengan jiwa masyarakat Bone berjuang, bersyukur, dan menjaga warisan budaya,” ujar Bupati Bone Andi Asman kepada infoSulsel, Jumat (24/10/2025).
Dia menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kunjungan Wamen Kebudayaan RI di Kabupaten Bone. Kehadirannya juga sekaligus membuka kegiatan Festival Bone Riolo 2025.
“Patut kita syukuri bersama karena Wakil Menteri Kebudayaan RI hadir langsung di Kabupaten Bone untuk membuka festival Bone Riolo. Saya berterima kasih kepada seluruh tim kebudayaan Bone atas ide dan gagasan hingga melahirkan Festival ini sebagai wadah pelestarian budaya dari masa ke masa,” katanya.
Sementara itu, Giring mengaku terpesona dengan kekayaan budaya Bone. Dia menilai masih banyak warisan budaya Bone yang harus dilestarikan.
“Masih banyak ekspresi budaya Bone yang harus segera kita daftarkan sebagai warisan budaya tak benda. Begitu pula dengan cagar budaya yang perlu kita latih dan rawat,” ucapnya.
Giring menyebutkan bahwa Kementerian Kebudayaan akan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) bagi pengembangan museum dan taman budaya di Kabupaten Bone pada tahun mendatang. Dia sudah mengantongi data-data warisan budaya dari Bone.
“Kami akan koordinasi dengan Pak Bupati dan Wakil Bupati Bone untuk memastikan dukungan anggaran bagi museum dan taman budaya. Data awal sudah kami lihat dan akan segera kami laporkan ke pusat,” bebernya.
Dia menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk memperkuat infrastruktur kebudayaan di daerah. Selain pelestarian, ia menekankan pentingnya regenerasi pelaku budaya dengan mendorong pemerintah daerah memperbanyak ruang ekspresi.
“Saya percaya, di tangan anak muda, budaya Indonesia akan mendunia. Film, musik, dan karya seni Indonesia kini sudah menembus top global karena semangat anak muda. Bone punya potensi besar ke arah itu,” tegasnya.







