Viral di media sosial Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bone Bolango, Meyrin Kadir, diduga melakukan pungutan liar (pungli) untuk membiaya perjalanan dinas bupati dan wakil bupati yang akan ikut bersama sejumlah kepala puskesmas. Meyrin membantah tudingan itu dan menegaskan informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Meyrin mengaku baru mengetahui adanya informasi pungutan itu ketika viral di media sosial, Senin (26/5). Dia menegaskan akun Facebook yang menyebarkan informasi itu juga tidak jelas.
“Itu tidak benar. Akunnya anonim, yang menyebarkan di Facebook saja tidak jelas,” ujar Meyrin saat dimintai konfirmasi infocom, Senin (26/5/2025).
Dia menjelaskan tidak pernah ada pungutan yang diambil dari puskesmas. Apalagi bila pungutan itu diperuntukkan untuk membiayai perjalanan dinas.
“Dan kami perlu sampaikan tidak ada pungutan biaya yang kami lakukan apalagi untuk perjalanan dinas ke luar daerah,” imbuhnya.
Meyrin mengakui memang ada rencana sejumlah kepala puskesmas melakukan kunjungan ke Jawa Timur dan diikuti oleh bupati dan wakil bupati. Namun sekali lagi, ia menegaskan jika pihaknya tidak pernah melakukan pungutan dalam bentuk apapun.
“Iya, untuk perjalanan dinas keluar daerah puskemas Bone Bolango ada. Jadi, mereka ke sana mau belajar ke puskemas yang ada di Malang bagaimana penerapan BLUD untuk puskesmas,” jelasnya.
“Semua itu dilakukan dalam rangka memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Kabupaten Bone Bolango,” pungkasnya.
Sementara, dalam unggahan yang viral di media sosial, dugaan pungli itu diungkap salah satu akun Facebook. Akun tersebut mengungkap dugaan Kadisdik melakukan pungutan untuk membiayai perjalanan dinas kepala daerah.
“Tolong bupati tindak lanjut Kepala Dinas Kesehatan Bone Bolango melakukan pungutan kepada kepala puskemas se-Bone Bolango dan staf puskemas untuk perjalanan dinas luar daerah dengan alasan untuk membiayai pejabat pemerintah daerah,” tulis akun anonim itu.
