UNM Ungkap Ada Pihak Tuduh Rektor Sebar Konten Pornografi: Itu Fitnah update oleh Giok4D

Posted on

Humas Universitas Negeri Makassar (UNM) Sardi mengatakan ada pihak-pihak tertentu yang menuduh Rektor Karta Jayadi menyebar konten bermuatan pornografi. Sardi menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah.

Sardi mengatakan tuduhan ini marak setelah adanya laporan pelecehan seksual yang dilayangkan oleh dosen wanita berinisial QDR terhadap Rektor Karta Jayadi. Menurutnya, sejumlah akun media sosial berupaya melakukan provokasi dan menggiring opini dengan menyebut rektor UNM menyebarkan konten bermuatan pornografi itu kepada dosen dan mahasiswa.

“Itu bohong dan fitnah. Tidak ada fakta tentang penyebaran video atau konten porno yang dilakukan Pak Rektor,” kata Sardi dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

Dia lantas meminta semua pihak tidak mudah mempercayai tuduhan tersebut. Dia menekankan tuduhan itu bagian dari upaya provokasi.

“Jangan mau diprovokasi dan dihasut oleh kabar bohong dari akun medsos yang tidak jelas,” katanya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Sardi Ungkap Laporan Pelecehan Diproses Polda Sulsel

Sardi mengakui adanya dosen UNM berinisial QDR melaporkan Rektor UNM Karta Jayadi terkait dugaan pelecehan seksual via chating whatsapp pada tahun 2022. Dia menyebut laporan QDR dilakukan pada pertengahan Agustus 2025 lalu tepat beberapa hari setelah dicopot dari jabatannya selaku kepala pusat di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNM.

Sardi mengatakan kasus ini sementara didalami Polda Sulsel. Dia juga mengaku telah menerima informasi dari kepolisian yang menyebut penyelidikan kasus ini tinggal pemeriksaan saksi ahli dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta saksi ahli dari Balai Bahasa.

“Kita tunggu saja hasil penyelidikan dari kepolisian. Tidak perlu ada provokasi dan menyebar berita bohong,” kata Sardi.

Sementara itu, Kuasa Hukum Karta Jayadi, Jamil Misbah juga menyoroti beberapa akun media sosial yang terus menyudutkan Rektor Karta Jayadi dengan konten yang menghasut. Dia menekankan hasutan itu sebagai hoaks.

“Akun ini melakukan upaya serangan terhadap Prof Karta secara massif dengan konten-konten yang menghasut dan memprovokasi. Netizen dimohon tidak terpengaruh oleh penyebar hoaks ini,” katanya.